Sukses

Penusuk PRT dan Pembakar Rumah di Pejaten Ditangkap Polisi

Pelaku ditangkap pada Kamis dini hari tadi.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap penusuk pembantu rumah tangga (PRT) dan pembakar rumah milik ‎Irsyad Wahyudi di Jalan Siaga I D No 11 RT 01 RW 05 Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Akibat penusukan dan pembakaran tersebut, PRT bernama Ariani meninggal pada Rabu pukul 17.00 WIB.

"Sudah terungkap. Kasusnya itu, motifnya dia (pelaku) mau mencuri, ketahuan pembantu. Kemudian pembantunya ditusuk, setelah itu rumahnya dibakar,"‎ ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian usai rapat bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Selain itu, polisi juga bergerak cepat untuk mengidentifikasi pelaku dan menangkapnya. Pelaku merupakan pria yang biasa bekerja sebagai satpam di dekat lokasi kejadian.

"Saya langsung bergerak ‎sama Kapolres Jaksel tadi malam ke TKP. Tadi malam sudah teridentifikasi pelakunya satpam sebelah rumahnya ternyata. Kemudian tadi pagi sudah tertangkap. Nanti diekspos oleh Kapolres Jakarta Selatan," jelas dia.

15 Luka Tusukan

Rabu 24 Juni 2015, seorang PRT bernama Ariani (30) ditemukan warga dalam kondisi tangan dan mulutnya terikat di dalam rumah majikannya yang terbakar. ‎Pada tubuh korban ditemukan 15 luka tusuk benda tajam.

Pelaku yang kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siaga, Pejaten ‎untuk mendapat perawatan intensif. Korban sempat menceritakan kejadian yang dialaminya kepada tim medis di RS Siaga. Korban juga mengaku mengenal pelaku.

‎"Dia (korban) mengaku mengenal pelakunya. ‎Katanya itu bekas tetangganya yang sekarang tinggal di daerah Citayam, Depok, berinisial R," ujar salah satu perawat RS Siaga, Irma.

Selain itu, aksi pelaku juga terekam ‎kamera CCTV rumah salah seorang warga. Dari rekaman itu, pelaku diketahui keluar rumah pukul 08.40 WIB. Sementara asap mulai terlihat sekitar pukul 08.48 WIB.

Ketua RT setempat, Haji Wiwit, mengaku sempat menegur pria tersebut karena terlihat buru-buru dan mencurigakan. "‎Sempat saya tegur, ada apa kok lari. Tapi dia tidak menggubris pertanyaan saya."

Korban menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit MH Thamrin, Jakarta sekitar pukul 17.00 WIB. Korban meninggal dunia setelah dirujuk dari RS Siaga karena keterbatasan alat medis. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.