Sukses

Jokowi: Regulasi Bikin RI Sulit Kelola Sampah

Jokowi mengarahkan agar pengolahan sampah dapat menjadi program yang sangat penting dan pengelolaannya bisa dilakukan secara terpadu.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas membahas mengenai manajemen pengelolaan sampah. Jokowi mengemukakan dalam beberapa tahun belakangan ini banyak ide pengolahan sampah di Indonesia. Namun sampai kini belum ada satu pun kota yang berhasil mengelola sampah dengan baik.

"Hampir di semua negara kayak di Jerman, Singapura, Korea, ada beberapa cara pengolahan sampah yang berbeda. Tetapi saya harus ngomong apa adanya, di negara kita belum ada,"ujar Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Jokowi menyebut di Indonesia, problem-problem yang ada lebih banyak berada pada regulasi sehingga menyulitkan aksi lapangan dalam pengelolaan sampah.

"Saya pernah mencoba menjadi walikota, kesulitan karena regulasi kita yang ruwet. Di DKI juga sama, karena regulasi yang ada," ujarnya.

Untuk itu, Jokowi mengarahkan agar pengolahan sampah dapat menjadi program yang sangat penting dan pengelolaannya bisa dilakukan secara terpadu dan sistematik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat maupun dunia usaha.

"Yang paling penting, pengolahan sampah memberikan manfaat baik secara ekonomi dan tentu saja sehat lingkungan bagi masyarakat. Dan yang paling penting, dapat mengubah perilaku masyarakat," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, dalam praktik saat ini masih banyak yang hanya mengumpul, mengangkut, menimbun dengan menggunakan tekonologi pengolahan sampah yang lama. Untuk itu, perlu dibangun sistem terobosan terpadu, mulai dari rumah tangga, pemilahan, penjemputan, pemilihan, hingga sampai ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah.

"Intinya adalah, kita ingin segera punya salah satu kota atau kabupaten yang bisa dijadikan contoh, inilah pengolahan sampah yang betul. Apakah pakai incenerator atau dengan recycle, dan lain-lainnya," jelas Jokowi.

Rapat terbatas dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaja, Menristek Dikti M. Nasir, dan Menteri ESDM Sudirman Said. ‎(Ali/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.