Sukses

2 Remaja Ledakkan Diri Dekat Masjid Nigeria, 30 Orang Tewas

Ini adalah bom bunuh diri keempat bulan ini di Maiduguri, tempat kelahiran kelompok ekstremis Boko Haram.

Liputan6.com, Maiduguri - Suasana khusyuk Ramadan di Nigeria terkoyak akibat aksi 2 remaja yang meledakkan diri di dekat sebuah masjid di kota terbesar timur laut negara itu, Maiduguri. Insiden ledakan bom pada Senin 22 Juni 2015 waktu setempat itu terjadi saat masjid tengah penuh jamaah.

"Menewaskan sekitar 30 orang," kata para saksi mata seperti dikutip dari ABC News, Selasa (23/5/2015).

Ini adalah bom bunuh diri keempat bulan ini di Maiduguri, Nigeria yang merupakan tempat kelahiran kelompok ekstremis Boko Haram.

"Salah satu remaja meledakkan diri saat ia mendekati masjid yang ramai dengan orang-orang dari dekat pasar ikan Baga Road, ketika mereka melakukan salat selama bulan suci Ramadan," kata saksi mata yang merupakan seorang penjual ikan, Idi Idrisa.

"Remaja kedua muncul dan berlari meledakkan diri lebih jauh dari lokasi awal. Hanya membunuh dirinya sendiri," tambah Idrisa.

Warga sipil, Sama Ila Abu, mengatakan setidaknya ada 30 jasad ketika dia membantu mengumpulkan para korban. Abu dan Idrisa mengungkap banyak yang terluka akibat insiden tersebut.

Seorang pakar penjinak bom militer mengatakan, sebagian ledakan yang dilakukan para remaja itu menggunakan perangkat peledak jarak jauh. Sang pembawa bom pun diyakini tidak dapat mengendalikan ledakan.

Boko Haram telah meningkatkan serangan sejak Presiden baru Nigeria, Muhammadu Buhari, mengumumkan pusat komando militer bergerak dari ibukota Abuja ke Maiduguri di Borno. Serangan demi serangan terjadi di Nigeria dan kawasan tetangga sedang mempersiapkan diri memperkuat pasukan multinasional yang tahun ini berniat memberangus Boko Haram.

Sebelumnya pada Kamis 18 Juni 2015, sekelompok ekstremis menyerang dua kota di negara tetangga Niger yang menewaskan sedikitnya 40 orang.

Boko Haram juga menculik ratusan anak perempuan dan wanita. Meningkatnya jumlah pengebom bunuh diri dari kaum hawa menimbulkan kekhawatiran bahwa para tawanan itu dijadikan "alat" untuk meledakkan diri. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini