Sukses

Kadishub Belum Dapat Laporan Kecelakaan Rem Blong Transjakarta

Benjamin Bukit mengaku belum mendapat laporan dari stafnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang berhubungan dengan Transjakarta berulang kali terjadi. Mulai dari tabrakan hingga ledakan mesin.

Senin (22/6/2015) pagi, Transjakarta kembali terlibat masalah. Sebuah Transjakarta menabrak sejumlah pengguna jalan di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Rem bus tersebut blong. 11 kendaraan ringsek dan 9 orang mengalami cedera ringan hingga serius.

Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Benjamin Bukit, enggan berkomentar saat ditanya soal kejadian itu. Dia beralasan belum mendapat laporan apa pun dari stafnya.

"Tanya Pak Kokasih (Direktur Utama Transjakarta) saja deh. Saya belum dapat laporannya," ujar Benjamin ketika dihubungi, Senin (22/6).

Pukul 07.45 WIB, Transjakarta bernomor polisi B 7500 IX menabrak sejumlah kendaraan dan pejalan kaki usai mengisi bahan bakar gas di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jalan Mampang Prapatan.

Sang sopir, Undang Kurniawan (24), tidak bisa mengendalikan kendaraan karena diduga rem blong. Dia pun menabrak pengguna jalan yang sedang menunggu lampu merah.

Kasubdit Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Sujito, mengatakan Undang Kurniawan kini menjalani proses pemeriksaan di Unit Kecelakaan Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan. Surat-surat kendaraan dan SIM Undang lengkap. Oleh karena itu, fokus pemeriksaan kepolisian akan dititikberatkan pada pemeriksaan kondisi bus.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, geram dengan kejadian ini. Dia pun meminta seluruh bus lama diganti.

Dia menilai bus lama Transjakarta yang masih beroperasi sudah tidak layak lagi digunakan untuk melayani masyarakat. "Itu mesti ganti. Makanya saya bilang semua bus itu enggak bisa lagi dipakai, ganti yang baru, yang kualitasnya baik," tegas Ahok di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).

Ahok mengatakan, buruknya komponen dan suku cadang pada bus Transjakarta karena service tidak dilakukan dengan baik. Para operator bus hanya menerima uang service tapi tidak digunakan semestinya. Oleh karena itu, dia ingin Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang men-service bus-bus itu. (Bob/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.