Sukses

Jika Berulah Lagi, PKL Monas Bakal Disemprot Pakai Air Comberan

Sabtu 20 Juni 2015 malam, ratusan PKL melakukan penyerangan dan merusak fasilitas Lenggang Jakarta di Lapangan eks-IRTI Monas.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama makin geram dengan pedagang kaki lima (PKL) Monas yang makin brutal. ‎Bahkan, pria yang akrab disapa Ahok itu akan menggunakan air comberan untuk menyemprot PKL yang kembali berulah.

Sabtu 20 Juni 2015 malam, ratusan PKL melakukan penyerangan dan merusak fasilitas Lenggang Jakarta di Lapangan eks-IRTI Monas.

‎"Besok mau siagakan mobil pemadam kebakaran, biar disemprot pakai itu (kalau berulah lagi). Pakai air comberan aja sekalian," tegas Ahok geram usai meresmikan Gerbong KRL Tematik HUT DKI-488 di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2015).

Sebelumnya, ratusan PKL Monas menyerang sejumlah personel Satpol PP yang berjaga di Pintu Timur Monas. Tidak hanya itu, PKL merusak fasilitas berjualan di kawasan wisata kuliner Lenggang Jakarta.

PKL yang bersenjata tajam dan balok kayu menyerang Satpol PP pada pukul 19.00 WIB secara tiba-tiba. PKL juga membakar tenda sekuriti Monas. Petugas hanya bisa menyelamatkan kendaraan operasional yang telah dirusak.

Kawasan Lenggang Jakarta menjadi sasaran kebrutalan PKL. Bangku dan meja diobrak-abrik oleh PKL dan membuat pengunjung berlarian untuk menyelamatkan diri. Enam unit motor yang terparkir di kawasan Monas ikut dirusak PKL.

Mereka marah karena tidak diizinkan berdagang di kawasan Monas. Karena itu, mereka menuntut Pemerintah Jakarta memberi kelonggaran berdagang selama Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ahok meminta kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian ‎yang baru saja dilantik untuk menindak tegas para PKL yang berbuat ulat tersebut.

"Kalau ribut ini sudah enggak benar, kita harap Kapolda baru menindak tegas. Kalau polisi bilang kami enggak ada koordinasi, personel Polres dan Polsek ada di dalam," tandas Ahok. (Bob/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.