Sukses

PNS di Riau Pemilik Rekening Gendut Divonis Bebas Paling Populer

Berikut Top 5 News edisi Jumat 19 Juni 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Kendati diduga memiliki rekening gendut senilai Rp 1,2 triliun, PNS Pemerintah Kota Batam bernama Niwen Khairiyah, ternyata divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau.

Nah, berita mengenai vonis bebas PNS yang diduga mempunyai rekening gendut tersebut menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Jumat 19 Juni 2015.

Sementara 4 berita lain, termasuk penembak 9 jemaat gereja di Amerika Serikat ditangkap, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. PNS di Riau Pemilik Rekening Gendut Rp 1,2 T Divonis Bebas

Niwen Khairiyah, PNS Pemerintah Kota Batam yang diduga memiliki rekening gendut senilai Rp 1,2 triliun divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau.

Menurut Ketua Majelis Hakim Ahmad Pujdoharsoyo, wanita yang merupakan saudara kandung dari Ahmad Mahbub alias Abob (terdakwa penjualan BBM ilegal dan TPPU) itu, tidak terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Selain itu, sambung hakim, Pengadilan Tipikor Pekanbaru tidak berhak atau berwenang menyidangkan perkara Niwen, karena terdakwa mendapatkan penghasilan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Menurut hakim, Niwen memang terbukti menerima beberapa aliran dana dari Abob. Namun, Niwen disebut tidak mengetahui apa maksud pengiriman uang dengan nominal ratusan miliar itu.

"Terdakwa tidak melebihi kewenangannya karena hanya menukarkan uang tersebut ke bentuk dolar, apalagi terdakwa punya perusahaan money changer," tegas hakim, Kamis 18 Juni 2015.

Selengkapnya...

2. 'Perkawinan' si Kumuh dan Elite di Ibukota

Sejak zaman Belanda, Kemayoran dan Tanjung Priok dikenal sebagai kawasan elite, tempatnya para tuan tanah.

Kemayoran, Jakarta Pusat adalah salah satu kampung tua di Ibukota. Tempat berkumpulnya para mayor Belanda dan China -- orang-orang berpangkat yang ditugasi pemerintah Belanda sebagai penarik pajak. Merekalah para tuan tanah. Di sana pula berdiri salah satu bandar udara yang pernah tersohor, Bandara Kemayoran.

Sementara Tanjung Priok di Jakarta Utara merupakan pelabuhan prasejarah sejak zaman penyebaran agama Hindu. Kawasan ini juga sempat dikuasai para tuan tanah. Baru pada abad ke-18, pemerintah Belanda mengembangkan Tanjung Priok menjadi pelabuhan komersial.

Lambat laun, beberapa hal berubah. Kemayoran masih tetap elite. Namun Tanjung Priok berubah kumuh. Kawasan itu menjadi penuh sesak dan tak jarang rawan aksi kejahatan.

Selengkapnya...

3. Ahok Ultimatum Warga Kampung Pulo: Masuk Rusun atau Digusur

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengebut revitalisasi dan normalisasi sungai. Konsekuensinya, makin banyak warga bantaran kali yang harus digusur.

Tentu saja, upaya ini mendapat penolakan dari warga. Mereka menolak dipindah dari rumahnya dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang mereka gunakan adalah tidak siapnya rusun yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah tidak peduli dengan seluruh alasan penolakan warga angkat kaki dari permukimannya.

"Kan lucu dia lapor ke DPRD, dia bilang enggak siapin rusun. DKI ada rusun, dianya yang enggak mau masuk," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Selengkapnya...

4. Kenapa Agus Ralat Pengakuan Tindak Asusila kepada Angeline?

Agustinus Tae Mandamai, mantan anak buah ibu angkat Angeline, Margriet Megawe membuat pengakuan baru. Dia mengaku tidak melakukan kejahatan asusila kepada bocah 8 tahun dari Denpasar, Bali tersebut.

Lalu, mengapa Agus mengaku telah melakukan tindakan asusila kepada Angeline dalam pemeriksaan sebelumnya?

Pengacara Agus, Haposan Sihombing mengungkapkan, pria 25 tahun itu mendapat teror dari seorang laki-laki usai menguburkan jenazah Angeline. "Agustinus diancam seorang laki-laki. Agus merasa ketakutan, makanya dia mematahkan kartu teleponnya," ungkap Haposan di Polda Bali, Kamis (18/6/2015).

Selengkapnya...

5. Penembak 9 Jemaat Gereja di AS Ditangkap

Dylann Roof penembak 9 jemaat gereja Afrika Amerika di Charleston, Carolina Selatan, telah ditangkap. Pria berkulit putih berusia 21 tahun itu dicokok di negara tetangga Carolina Selatan.

Dilansir Channel News Asia, Kamis 18 Juni 2015, Roof ditahan ketika berhenti berlalu lintas di Shelby, Carolina Selatan, sekitar 4 jam perjalanan dari lokasi penembakan.

Penembakan di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal di kota AS bagian tenggara merupakan salah satu serangan terburuk di tempat ibadah di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

Para jemaat gereja berkumpul pada Rabu 17 Juni 2015 malam ketika penembak berjalan ke gedung. Dia lantas duduk di ruang sidang selama sekitar 1 jam dan kemudian melepaskan tembakan. Demikian kata Kepala Polisi Charleston Gregory Mullen.

9 Orang tewas dalam kejadian ini. 3 pria dan 6 perempuan. Selain itu beberapa orang lainnya juga luka-luka. Di antara yang tewas adalah pendeta gereja Clementa Pinckney, yang juga seorang senator negara bagian Demokrat.

"Jantung dan jiwa dari Carolina Selatan rusak," kata Gubernur Nikki Haley sambil menangis. "Ini adalah hari yang sangat, sangat sedih di Carolina Selatan."

Selengkapnya...

(Ans/Vra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.