Sukses

Ahok Bingung Khilaf Dijadikan Alasan Pejabat Malas Kerja

Selalu ada alasan sejumlah pejabat di DKI Jakarta untuk menutupi kesalahan mereka. Satu kata yang selalu dilontarkan adalah 'khilaf'.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah berkali-kali menegur bawahannya yang bekerja tidak sesuai dengan yang diperintahkan. Sidak pun juga kerap dilakukan.

Namun, nyatanya selalu ada alasan untuk menutupi kesalahan mereka. Satu kata yang selalu dilontarkan adalah 'khilaf'. Ini pula yang dirasa tidak masuk akal oleh Ahok.

Hal itu dituturkan Ahok di hadapan anak-anak pemenang Antangin Junior Creative Green School 2015 di Balai Agung, Balaikota Jakarta. Dia menceritakan bagaimana jawaban tak masuk akal itu muncul dari mulut pejabat DKI Jakarta.

Mantan Bupati Belitung Timur itu bercerita saat dirinya meminta Dinas Pemakaman dan Pertamanan untuk memastikan seluruh taman ditanami sehingga tidak lagi terlihat tanahnya.

Nyatanya, saat dirinya melintas di satu lokasi, taman itu justru banyak sampah plastik dan botol air kemasan. Dia langsung menghubungi pejabat bersangkutan.

"Saya sendiri yang melapor. Besok lewat, sama posisinya, berarti tidak diambil. Minggu depan sama juga. Ini orangnya di mana ini," tutur Ahok, Jumat (19/6/2015).

Kesal laporannya tak digubris, Ahok sidak ke lokasi itu. Dia mengajak serta pejabat bersangkutan. Mereka akhirnya sama-sama melihat masih banyak sampah di lokasi itu.

"Saya ajak pejabat yang bersangkutan untuk lihat, saya memungut sampahnya terus saya bilang, tahu enggak sih ini kotor tamannya. Jawaban kadisnya apa? Mohon maaf, khilaf," ujar Ahok.

Di hadapan puluhan anak-anak itu, Ahok pun menggelengkan kepala. Dia masih tidak percaya masih ada pejabat menggunakan alasan itu untuk menutupi kesalahannya.

"Saya pikir apa saya mulai gila ya. Saya tanya ibu-ibu, yang sampah atau sedotan masih ada berarti pembantunya sudah kerja benar belum? Mereka jawab belum. Berarti benar dong," pungkas dia. (Ado/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini