Sukses

Tes Kebohongan untuk Ibu Angkat Angeline Paling Disorot

Tes kebohongan juga akan dilakukan terhadap tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tae Andamai.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Bali terus menyelediki kematian tragis Angeline. Saat ini, 2 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah ibu angkat Angeline, Margriet Megawe dan Agustinus Tae Andamai.

Margriet ditetapkan tersangka kasus penelantaran anak sedangkan Agustinus sebagai pembunuh Angeline. Keduanya pun akan menjalani tes kebohongan menggunakan lie detector.

Berita itu menjadi informasi yang paling disorot pembaca sepanjang Selasa 16 Juni 2015. Selain itu ada kabar lainnya yang juga tak kalah menarik. Yakni dasar awal Ramadan yang jatuh pada Kamis 18 Juni 2015.

Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (17/6/2015):

1. Tes Kebohongan untuk Ibu Angkat Angeline

 Ibu angkat Angeline, Margriet Megawe telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak. Bersama tersangka pembunuhan Angeline, Agustinus Tae Andamai, Margriet akan menjalani tes kebohongan menggunakan lie detector, Selasa (16/6/2015).

"Agustinus dan Margriet akan menjalani lie detector," ujar Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto di Mapolda Bali.

Dalam pemeriksaan, polisi mendalami keterangan Agustinus yang mengaku dijanjikan imbalan uang Rp 2 miliar dari Margriet untuk membunuh Angeline. Atas keterangan pria 25 tahun itu, polisi menelusuri dugaan motif warisan di balik pembunuhan Angeline.

Angeline merupakan ahli waris suami Margriet. Informasinya, bocah 8 tahun itu mendapat warisan sebesar 60%.

"Kita selidiki, berapa warisan itu. Kalau tidak sampai Rp 2 miliar, tafsirkan sendiri, buat apa memberikan uang Rp 2 miliar," ucap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Charliyan.

Selengkapnya.

2. Dasar 1 Ramadan Jatuh pada 18 Juni 2015

Melalui sidang isbat yang digelar pemerintah melalui Kementerian Agama pada pukul 18.20 WIB diputuskan, 1 Ramadan 1436 Hijriah jatuh pada Kamis 18 Juni 2015. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan sejumlah hal.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, berdasarkan pengamatan, pada sore hari menjelang maghrib, posisi hilal atau bulan berada di bawah ufuk. Hilal, kata dia, terbenam lebih dahulu dibanding matahari.

"Tidak ada satu pun bukti berdasar observasi astronomis bahwa hilal bisa dilihat saat itu," jelas Lukman usai menggelar sidang isbat di kantor Kementerian Agama, Selasa (16/6/2015).

Selain itu, lanjut dia, berdasarkan laporan dari 36 para pengamat hilal yang ditugaskan oleh Kemenag di seluruh Indonesia, tak ada satu pun yang melihat hilal.

Selengkapnya.

3. Beasiswa untuk Adik Angeline

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah memfasilitasi dan mempersipkan pemakaman Angeline. Tak hanya itu, pihaknya juga akan memberikan beasiswa saudara kandung Angeline yang masih kecil.

"Setelah ini, kami Pemerintah Daerah Banyuwangi akan memberikan beasiswa kepada adik-adik Angeline hingga perguruan tinggi," kata Abdullah kepada Liputan6.com.

Menurut Abdullah, Pemerintah Banyuwangi memiliki dana beasiswa untuk masyarakat kurang mampu yang ingin melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi.

Selengkapnya.

4. Sanksi 7 Anggota Polres Jakut yang Abaikan Laporan Warga

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Susetio Cahyadi menyatakan ketujuh polisi yang diduga mengabaikan laporan warga masih diperiksa Propam. Bahkan proses pemeriksaan itu hampir tuntas dan tengah akan disidangkan.

"Sanksi terberat? Anggota yang lalai karena tidak merespon laporan warga akan dikenakan sanksi demosi," tegas Kapolres Metro Jakut, Komisaris Susetio Cahyadi, Senin 15 Juni 2015.

Dia menjelaskan, demosi adalah mutasi yang dilakukan dalam rangka pemindahan anggota dari satu jabatan ke jabatan lain yang tingkatnya lebih rendah.

Selengkapnya.

5. Din Syamsuddin: Sidang Isbat Awal Ramadan Tahun Ini Tercepat

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengaku bersyukur, sidang isbat atau penentuan awal Ramadan tahun ini berjalan baik dan lebih cepat. Bahkan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.

"Alhamdulilah sidang isbat penetapan 1 Ramadan berlangsung lancar dan cepat, bahkan tercepat. Upaya penyatuan harus kita lakukan, walaupun bagi umat Islam, karena awali dan akhiri Ramadan sangat kuat dimensi peribadatan. Maka perbedaan pendekatan yang ada harus diupayakan," ujar Din usai sidang isbat di Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengatakan, sejak Lukman menjabat Menag, upaya penyatuan pandangan terkait kalender Islam terus dilakukan. Sehingga penentuan awal Ramadan cukup mudah.

Selengkapnya.

(Ali/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini