Sukses

Pembunuhan Aktivis Jopi Berawal dari Cekcok

Praka Joko merasa dilecehkan oleh Jopi.

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuhan aktivis lingkungan Jopi Peranginangin, ternyata berawal dari cekcok. Tersangka, Praka Joko Lestanto tidak berkenan dengan perkataan Jopi.

Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Jopi. Penyidik Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) mengungkapkan Praka Joko merasa dilecehkan.

Pada saat itu, Praka Joko langsung menghampiri dan menarik baju korban diiringi dengan pukulan.

"Terjadi cekcok mulut dalam Kafe Venue antara korban dengan tersangka. Korban telah mengatakan sesuatu yang melecehkan tersangka. Tersangka yang di bawah pengaruh minuman keras menarik baju korban dan memukulnya," ujar Kadisgakum Lantamal III Letkol Laut (PM) Febber HS di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015).

Akibat perselisihan tersebut, rekan Jopi yang tengah bersamanya di Venue Lounge and Bar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, berusaha melerai. Petugas Venue pun ikut melerai. Petugas memerintahkan tersangka untuk keluar dari Venue.

"Petugas ikut membantu melerai dan memerintahkan tersangka untuk keluar kafe. Keributan kecil teman korban dengan tersangka pun terjadi di luar," lanjut Febber membacakan kronologi singkat kasus pembunuhan Jopi.

Keributan kecil tersebut membuat tangan kiri teman Jopi terluka. Luka itu akibat sangkur yang dikeluarkan Praka Joko dari tas pinggangnya sambil mengucap, "Saya tentara."

Namun, Praka Joko tidak berhenti sampai di situ. Walaupun Jopi sudah dituntun temannya yang lainnya ke mobil, tersangka masih melampiaskan kekesalannya.

"Tersangka masih penasaran ingin memukuli korban. Korban lari ke parkiran mobil di depan Habibie Center. Tersangka mengejar dan menusuk Jopi di bagian punggung sebelah kanan," terang Febber.

Setelah menusuk Jopi, tersangka langsung lari menunju parkiran motor dan meninggalkan lokasi.

"Tersangka langsung lari menuju parkiran motor dan langsung pulang. Ini disusun dari keterangan tersangka dengan petunjuk dan alat bukti yang kami miliki," tutup Febber. (Bob/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini