Sukses

Cek Jalur, Petugas KAI Tewas Tertabrak KA di Bogor

Diduga, rangkaian kereta dari arah Jakarta menuju Bogor salah jalur dan malah melintasi jalur 1.

Liputan6.com, Bogor - Seorang petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) tewas tersambar kereta rel listrik saat melakukan pengecekan jalur. Pria tersebut diduga tertabrak kereta api yang salah jalur saat melakukan pengecekan rel. Tubuhnya pun hancur usai tertabrak KRL.

Korban bernama M Enoh Suryana (48), warga RT 1/2 Desa Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas Depok. Korban ditemukan tewas setelah tertabrak KRL di Kampung Kedunghalang Wesel, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor sekira pukul 21.00 WIB, Rabu 10 Juni 2015.

Dia tewas tertabrak saat melakukan pengecekan rel di jalur 1 arah Bogor menuju Jakarta. Diduga, rangkaian kereta dari arah Jakarta menuju Bogor salah jalur dan malah melintasi jalur 1 yang seharusnya digunakan untuk kereta dari arah Bogor menuju Jakarta.

Nahas, korban yang sedang melakukan pengecekan langsung tersambar kereta. Kondisi tubuh korban sangat mengenaskan. Beberapa bagian tubuh korban terpisah.

Salah seorang petugas pintu rel, Madzuki mengatakan korban sedang melakukan pengecekan jalur dan tiba-tiba tertabrak kereta dari arah Jakarta menuju Bogor.

"Lagi cek rel di jalur Bogor menuju Jakarta. Yang saya tahu dia (korban) memang petugas PT KAI. Saya juga lihat kalau kereta itu salah jalur kayaknya. Harusnya kereta dari Jakarta itu di kanan (jalur 2), tapi ini di kiri (jalur 1). Tiba-tiba tertabrak kereta dari belakang," jelas Madzuki.

Namun, dia tidak mendapatkan informasi soal adanya gangguan kereta. Selama ini, memang selalu ada petugas pengecek rel yang melakukan pengecekan pada malam hari.

Dokter Forensik Polres Bogor Kota Aipda Dharna mengatakan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diidentifikasi.

"Memang benar korban merupakan petugas PT KAI dan saat kejadian korban sedang bertugas yakni melakukan pengecekan jalur rel," tutupnya. (Bob/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini