Sukses

Suara 'Sangkakala' Peringatan dari Sang Pencipta?

Anggota keluarga Kesultanan Banten Tubagus A Abbas Wasee mengatakan, jika suara itu Sangkakala, sudah bisa dipastikan kiamat.

Liputan6.com, Serang - Suara misterius yang muncul dari atas langit di benua Eropa dan Amerika, memunculkan berbagai spekulasi. Bahkan ada pula dugaan suara 'sangkakala' atau terompet pertanda kiamat.

Bagi kalangan agamis, terdengarnya suara misterius di negara Kanada, Ukraina, Amerika Serikat, Jerman, dan Belarus tersebut, harus dijadikan sebagai momen memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

"Kalau itu diduga terompet malaikat (Sangkakala) sudah bisa dipastikan kiamat. (Suara itu) gejala alam biasa," kata anggota keluarga Kesultanan Banten Tubagus A Abbas Wasee saat dihubungi, Sabtu 6 Juni 2015.

Suara yang menggetarkan hati dan memukau masyarakat belahan dunia tersebut, merupakan teguran kepada manusia yang banyak berbuat kerusakan di muka Bumi. Maka itu, setiap manusia harus bisa memperbaiki diri.

"Gejala itu sebaga peringatan ke kita, untuk lebih mendekatkan diri kepada sang Khalik," tegas Tubagus.

Masyarakat dunia baru-baru ini dikagetkan suara misterius yang muncul dari atas langit. Beberapa kalangan berpendapat suara tersebut akibat pergeseran lempengan bumi, suara pesawat alien, hingga muncul opini yang membawa dalil agama, bahwa suara tersebut suara sangkakala pertanda akhir zaman.

Pendapat yang menyebut suara sangkakala berada dalam 2 agama, yakni dalam kitab suci umat Islam Al Quran, dan kitab suci umat Kristiani, Injil.

Dalam Al Quran Surat An-Naml ayat 87 disebutkan; "Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di Langit dan segala yang di Bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri."

Sedangkan dalam Injil Wahyu 8: 10-11 dijelaskan; "Lalu malaikat yang ketiga meniup Sangkakalanya dan jatuhlah dari Langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi Apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit." (Rmn/Jon)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini