Sukses

Tanggul di Bengkulu Jebol, 8.000 Warga Mukomuko Terisolir

Jebolnya tanggul air yang membendung anak Sungai Sekubung di Bengkulu akibat diguyur hujan lebat sepanjang Sabtu 6 Juni.

Liputan6.com, Bengkulu - Hujan lebat sepanjang hari mengakibatkan tanggul air yang membendung anak Sungai Sekubung di Bengkulu jebol, akibat dihantam derasnya aliran air. Akibatnya 8 ribu jiwa di 7 desa Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko terisolir.

Tanggul yang berada di Desa Talang Baru itu menutupi akses jalan menuju Kecamatan Ipuh, yang terhubung dengan Jalan Lintas Barat Sumatra. Dinding tanggul dan gorong-gorong sepanjang 8 meter hancur dan terbawa derasnya arus sungai.   

Sutan Basri, warga Desa Talang Baru mengatakan, selain menjebol tanggul dan mengakibatkan terisolirnya warga 7 desa, juga mengakibatkan aliran listrik padam, karena jaringan listrik terputus.

"Kami hanya bisa pasrah menunggu bantuan yang diharapkan datang malam ini juga. Sebab kondisi masyarakat sangat ketakutan, takut jika aliran air yang deras bisa merambah masuk ke Desa Kani," ujar Basri saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Bengkulu, Sabtu (6/6/2015).

7 Desa yang terisolir itu adalah Desa Air Merah, Talang Arah, Talang Baru, Serambi Baru, Lubuk Talang, Gajah Makmur, dan Semambang Makmur serta UPT Trans Lapindo.

Ketua Karang Taruna Desa Air Merah Abdul Roni mengatakan, jebolnya tanggul juga mengakibatkan tertutupnya akses jalan utama Kecamatan Malin Deman, dan dipastikan seluruh warga yang terisolir tidak bisa melakukan aktifitas. Luapan air juga merendam ratusan hektare sawah dan kebun karet serta kelapa sawit milik warga.

''Sampai sekarang warga Kecamatan Malin Deman belum bisa lewat. Upaya perbaikan juga belum ada,'' jelas Roni.

Jalur akses alternatif sebenarnya masih ada, yaitu melewati perkebunan kelapa sawit, tetapi kondisi jalan masih tanah dan belum ada pengerasan. Sehingga jalan sulit dilalui kendaraan. Selain itu, jarak tempuh menuju jalan aspal mencapai 10 kilometer menuju Kecamatan Ipuh.

''Jalan alternatif ada, tetapi jika hujan tidak bisa dilalui kendaraan. Sebab, jalan itu masih jalan tanah kuning,'' lanjut Roni. (Rmn/Jon)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini