Sukses

Calon PM Denmark Tampil Tanpa Busana dalam Poster Kampanye

John Erik Wagner mengincar posisi Perdana Menteri Denmark dengan cara nyeleneh.

Liputan6.com, Kopenhagen - Predikat sebagai anggota parlemen tak cukup bagi John Erik Wagner. Ia kini mengincar posisi orang nomor satu di pemerintahan: Perdana Menteri Denmark.

Demi meloloskan keinginannya itu, ia mati-matian berkampanye, merebut simpati masyarakat. Sebagai calon independen. Termasuk, dengan memajang foto dirinya.

Foto-foto yang menampilkan wajah calon lazim dalam kampanye. Yang unik, lucu, norak, sampai memaksa. Wegner melampaui semua kriteria itu. Seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (2/6/2015), ia tampil polos, tanpa busana, bahkan mempertontonkan organ kelaminnya. Sungguh tak sopan...

Dalam salah satu poster yang dipasang di seantero ibukota Kopenhagen, ia tak mengenakan apapun, kecuali topi dan aksesoris ala koboi yang melingkar di pinggangnya.

Wagner punya reputasi suka menarik perhatian dan punya pendekatan tak konvensional dalam politik.

Politisi Denmark nyeleneh, John Erik Wagner (Twitter)

Pria 52 tahun itu maju dalam pemilihan tingkat lokal dan regional sejak 2005. Awalnya, ia tak menarik perhatian, hingga tahun 2013, kala Wagner menghambur ke tengah acara debat televisi yang disiarkan langsung, mengenakan pakaian koboi, memprotes pengecualian partai kecil.

Dan kini, ia kembali menjadi pusat perhatian. "Organ vitalnya ada di mana-mana di Kopenhagen dengan dalih kampanye pemilu," kata pengguna Twitter, Kristian Villesen seperti dimuat situs berita Denmark, The Local.

Foto vulgarnya bahkan mengalahkan daya tarik program kampanyenya yang terdiri dari 10 poin, termasuk mengubah aturan pemilu lokal, kunjungan ke dokter gigi gratis, dan merestrukturisasi aturan ketenagakerjaan sehingga para buruh bekerja selama 6 bulan dan libur juga selama setengah tahun.  

Jajak pendapat sementara menunjukkan, Wagner tak mungkin menang dalam pemilu yang digelar 18 Juni mendatang. Tak peduli apa yang telah dilakukannya. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.