Sukses

Pilot Pesawat Tenaga Surya Menghipnotis Diri Selama Penerbangan

Dua pilot mengemudikan Solar Impulse 2, sebuah pesawat yang hanya ditenagai Sang Surya dalam misi historis mengelilingi dunia.

Liputan6.com, Beijing - Andre Borschberg saat ini sedang menjalani sebuah petualangan besar. Menaiki pesawat yang hanya mengandalkan tenaga dari Matahari, pilot asal Swis itu menempuh perjalanan dari China menuju Hawaii tanpa henti melintasi Samudera Pasifik.
 
Butuh waktu 6 hari baginya sebelum mencapai tujuan. Selama itu Borschberg harus tinggal di kokpit sempit.
 
Agar tetap terjaga, ia berencana membatasi tidurnya, dan menggunakan teknik dalam yoga -- termasuk meditasi dan menggunakan posisi tertentu untuk menjaga agar darahnya tetap mengalir lancar, juga untuk merelaksasi otot-ototnya.
 
 "Borschberg dan rekannya Bertrand Piccard secara bergantian mengemudikan Solar Impulse 2, sebuah pesawat yang hanya ditenagai Sang Surya dalam misi historis mengelilingi dunia untuk mengkampanyekan penggunaan energi hijau (clean energy)," demikian diungkap pihak penyelenggara Solar Impulse, seperti dikutip situs LiveScience, Selasa (2/6/2015).
 
Borschberg menerbangkan pesawat tanpa bahan bakar fosil dari Bandara Internasional Nanjing Lukou menuju Bandara Kalaeloa, Hawaii yang berjarak sekitar 4.413 mil laut atau 8.172 kilometer.
 
Selama penerbangan, Borschberg bisa tidur selama 29 menit, sekitar 10-12 kali per hari, saat pesawat dalam kondisi autopilot -- yang tetap menjaga ketinggian dan arah. Di luar itu, ia berencana menggunakan teknik menjaga kesadaran untuk membuatnya tetap fokus.

Pesawat bertenaga surga, Solar Impulse 2 (Solar Impulse)
 
Sementara, rekannya, Piccard -- psikiater asal Swiss -- punya strategi lain yang membuatnya fokus dalam penerbangan panjang: menghipnotis dirinya sendiri (self-hypnosis).
 
Piccard mengatakan, normalnya, pusat kesadaran seseorang terletak di luar dirinya -- fokus pada apa yang ia lihat, dengar, cium, dan yang dirasakan kulit. Namun kesadaran semacam itu sangat melelahkan, menyita banyak energi.
 
Sebaliknya, "Jika Anda masuk ke self-hypnosis, Anda mengubah cara pandang dari luar ke dalam," kata Piccard kepada LiveScience.
 
"Anda tak lagi fokus pada apa yang terjadi di luar. Hanya memusatkan pikiran ke dalam -- pada tubuh, pikiran dan emosi diri sendiri."
 
Dalam kondisi tersebut, kata dia, "saya akan merasa sangat rileks. Tubuh seakan tidur, namun pikiran terjaga dan masih bisa mengecek instrumen, berkomunikasi dengan pusat kontrol, dan menerbangkan pesawat."

Dalam kondisi darurat, misalnya turbulensi membuat pesawat tak seimbang, terdapat perangkat yang dipasang di lengan penerbang, yang akan bergetar jika kondisi tak normal terjadi.

Dam selama penerbangan, pilot terhubung dengan komunikasi satelit dengan pusat kontrol misi di darat.

Piccard melatih kemampuan menghipnotis dirinya dalam pertualangan 5 hari melintasi Samudera Atlantik menggunakan balon pada 1992. Kala itu, ia menaiki kapsul sempit yang membuat gerak tubuhnya amat terbatas.

Hebatnya, dengan metode itu, saat berlatih di simulator ia mampu tetap terjaga selama 86 jam -- diselingi 20 menit hipnosis atau tidur, 12 kali dalam sehari.

Ia juga berhasil lolos tes kewaspadaan dengan baik, dan bahkan bisa mengendarai mobil selama 2,5 jam setelah simulasi.

Pesawat bertenaga surya memulai perjalanan panjangnya keliling Bumi dari Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab pada 9 Maret 2015. Kapal terbang itu mampir di Oman, India, dan Myanmar sebelum mencapai China.

Setelah perjalanan China-Hawaii dirampungkan, pesawat akan menuju Phoenix, Amerika Serikat. Lalu akan terbang ke New York, ke Eropa atau Afrika, dan akhirnya kembali ke Abu Dhabi. (Ein/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.