Sukses

Cinta Tak Direstui, Putra Mahkota Bantai Raja dan Ratu Terpopuler

Berikut Top 5 News edisi Senin 1 Juni 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ramalan disampaikan pada Raja Prithvi Narain Shah, tentang nasib mengerikan kerajaan yang ia dirikan. Isi nurbuat itu: dinastinya ditakdirkan runtuh setelah generasi ke-11, oleh malapetaka berupa bencana atau pembantaian. Dan, ramalan itu terbukti 233 tahun kemudian.

Nah, artikel mengenai pembantaian di keluarga Kerajaan Nepal tersebut menyedot perhatian pembaca portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com, terutama di kanal News sepanjang Minggu 31 Mei 2015.

Sementara 4 berita lain, termasuk artikel arti di balik suara 'sangkakala' dari Langit, turut mencuri perhatian banyak pembaca.

Selengkapnya Top 5 News...

1. 1-6-2001: Cinta Tak Direstui, Putra Mahkota Bantai Raja dan Ratu

Pada puncak pertempuran untuk menyatukan Lembah Kathmandu pada 1768, sebuah ramalan disampaikan pada Raja Prithvi Narain Shah, tentang nasib mengerikan kerajaan yang ia dirikan.

Isi nurbuat itu: dinastinya ditakdirkan runtuh setelah generasi ke-11, oleh malapetaka berupa bencana atau pembantaian.

Ramalan tersebut terbukti 233 tahun kemudian. Pada 1 Juni 2001, Putra Mahkota Dipendra Bir Bikram Shah Dev -- generasi ke-12 -- membantai anggota keluarganya sendiri. Dalam kondisi mabuk.

Ia menembak ayahnya, Raja  Birendra; sang ibu, Ratu Aishwarya; saudara laki-laki, dan saudara perempuannya. Dipendra juga menjadi korban dalam insiden tersebut.

Selengkapnya...

2. Arti di Balik Suara 'Terompet' dari Langit, Kiamat?

Ini yang digambarkan terjadi saat alam semesta dan segala isinya menemui ajalnya: semua makhluk bakal terperanjat panik saat sangkakala dibunyikan untuk pertama kalinya. Detik itu alam berguncang hebat, keteraturan dunia rusak. Tak ada satupun yang menyangka kiamat telah datang.

"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di Langit dan segala yang di Bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri." (Alquran Surat An-Naml ayat 87).

Setelah bunyi yang pertama, maka sangkakala itu kembali ditiup. Bunyinya begitu dahsyat hingga menembus 7 lapisan langit. Ketika itu, semua yang bernyawa mati tanpa terkecuali.

Selengkapnya...

3. Menguak Jawaban Misteri Bunyi ‘Sangkakala’ di Langit

Kegelapan menyelubungi Eropa kala itu. Siang hari kelabu, orang-orang menatap curiga Matahari yang tertutup noktah besar, titik hitam yang jelas terlihat dengan mata telanjang.

"Bintik besar pada matahari itu menimbulkan kekhawatiran yang tak masuk akal, juga prediksi absurd," demikian dikabarkan London Chronicle saat itu. Ada yang menudingnya sebagai penyebab cuaca aneh dan basah di musim panas kali ini. Banyak pula yang menyebut, itu adalah sinyal panas sedang dihisap keluar dari Bumi: pertanda kepunahan atau akhir dunia.

Di Ghent, Belgia, kepanikan melanda saat bunyi terompet berbunyi nyaring di tengah badai. Tiga perempat penduduknya bergegas keluar rumah, berlutut di jalan-jalan, menangkupkan telapak tangan, berdoa dengan tubuh gemetar.

Selengkapnya...

4. Pesta Mantu ala Jokowi

Pernikahan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan Putri Solo Selvi Ananda tinggal hitungan hari. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan, menjelang perhelatan yang akan berlangsung 11 Juni mendatang.

Berbeda dengan pejabat negara lain yang kerap menggelar di hotel-hotel mewah, Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu akan menghelat pesta pernikahan Gibran lebih sederhana di tempat miliknya, Gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah pada 11 Juni 2015.

Persiapan mulai dari berkas di KUA, undangan, konsumsi, pengukuran busana atau fitting, hingga perhiasan pun sudah rampung. Ibu Negara Iriana Jokowi yang menangani pernikahan putranya menyebutkan, semua persiapan sudah selesai.

Selengkapnya...

5. PM Irak: 2.300 Humvee Hilang Saat ISIS Rebut Mosul

Penyerbuan kelompok Negara Islam atau ISIS ke Kota Mosul, ternyata menimbulkan banyak kerugian di pihak Irak. Betapa tidak, pasukan keamanan Irak kehilangan banyak persenjataan termasuk ribuan kendaraan lapis baja Humvee ketika ISIS menyerbu kota di wilayah utara Negeri Persia.

"Saat Kota Mosul jatuh ke tangan ISIS, kami kehilangan banyak persenjataan. Kami kehilangan 2.300 Humvee di Mosul," ucap Perdana Menteri Haider al Abadi saat diwawancara televisi pemerintah Iraqiya, seperti dikutip dari Dailystar.com, Senin (1/6/2015).

Selengkapnya...

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini