Sukses

Mahasiswa UI yang Jasadnya Mengapung di Danau Tewas Dibunuh

Polisi mengungkapkan, surat wasiat yang ditemukan rekan Akseyna, Jibril, di kamar kos korban terindikasi bukan tulisan tangan Akseyna.

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang jenazahnya ditemukan mengambang di danau Balairung UI, ternyata tewas karena dibunuh. Hal ini disampaikan Polda Metro Jaya usai gelar perkara bersama Polres Depok.

"Dari hasil gelar perkara yang diduga kasus pidana, Dirkrimum dan Kapolres Depok telah menganalisa dan mendapat kesimpulan Akseyna Ahad Dori tidak bunuh diri," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Meski telah disimpulkan sebagai korban pembunuhan, namun Iqbal mengatakan polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

"Belum ada tersangkanya, hasil gelar perkara masih dikembangkan oleh penyidik Polres Depok. Polda (Metro Jaya) hanya memback up," sambung Iqbal.

Di tempat berbeda, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengungkapkan, surat wasiat yang ditemukan rekan Akseyna, Jibril, di kamar kos korban terindikasi bukan tulisan tangan Akseyna sepenuhnya.

Kejanggalan lain, jika mahasiswa jurusan biologi itu bunuh diri dengan cara tenggelam, ia spontan akan berusaha melepaskan tasnya yang berisi lima batu konblok. Namun fakta saat jasad ditemukan, tas itu masih tergantung di punggung mahasiswa asal Yogyakarta itu.

"Ada indikasi tulisan itu bukan identik tulisan korban. Kedua, kalau dia bunuh diri dengan menggendong tas, dia masih punya peluang untuk melepaskan, membuang batunya," kata Krishna.

"Jadi kemungkinan dia sudah tewas dulu baru dicemplungin. Kalau dia masih hidup dia kan masih bisa melepaskan," tutur Krishna.

Dia menambahkan, saat ini polisi sedang mempelajari motif pembunuhan dan alibi-alibi yang dikumpulkan dari keterangan saksi. "Alibinya itu begini, dia bergaul sama siapa, hubungannya dengan siapa, terakhir sebelum meninggal bagaimana. Itu nanti diungkap," jelas Krishna. (Sun/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini