Sukses

Mahasiswa Indonesia Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Singapura

Pria berinisial IS dituding melakukan pelecehan seksual di sebuah MRT.

Liputan6.com, Jakarta Perilaku tidak terpuji diduga dilakukan seorang mahasiswa program doktoral asal Indonesia di Singapura. Pria berinisial IS, tersebut dituding melakukan pelecehan seksual di sebuah MRT di Negeri Singa.

Dari keterangan Otoritas Singapura, kejadian tersebut terjadi pada 21 Agustus tahun lalu. Ketika itu, IS dan korban tengah berada dalam MRT yang sama dengan tujuan Buona Vista ke East Jurong.

Dalam perjalan, karena MRT penuh IS berdiri di belakang korban. Namun, kala angkutan publik itu kosong, IS sama sekali tidak merubah posisi berdirinya.

Dia tetap berdiri begitu dekat dengan korban yang berusia 20 tahun itu. Alhasil, karena merasa IS telah melakukan perbuatan tak senonoh, korban memarahi pelaku.

Korban mendesak agar IS meminta maaf. Kejadian itu mengundang perhatian dari penumpang lain.

IS lalu dikerumuni oleh sejumlah penumpang di MRT. Pemuda pun akhirnya ditahan pihak keamanan MRT.

Pada saat persidangan, IS menolak semua tudingan yang dialamatkan padanya. Dia mengatakan sentuhan dengan korban terjadi tak disengaja.

"Dia terlihat tak memiliki pikiran negatif soal saya dan karena itu saya tidak pindah (dari belakang korban)," kata IS dalam persidangan, seperti dikutip dari Strait Times, Kamis (28/5/2015).

"Saya menduga kehadiran saya tidak akan menjadi masalah jadi saya tetap berdiri di tempat saya berada," sambung dia.

Meski menolak semua tudingan, sejumlah saksi mata yang ada dalam persidangan, mengeluarkan pernyataan yang memberatkan IS. Seorang saksi melihat IS melakukan aksinya dengan sengaja.

Akibat aksinya IS harus menanggung hukuman. Jika Terbukti bersalah maka IS akan dipenjara dua tahun, denda, cambuk atau kombinasi ketiganya.

IS adalah mahasiswa di Universitas Nasional Singapura. Di tempat itu, IS mengambil jurusan teknik komputer. (Ger/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini