Sukses

Wakil PM Liu: Kerja Sama China-Indonesia Sejahterakan Dunia

Menurut Liu, kerjasama tersebut bukan hanya menguntungkan bagi Indonesia dan China.

Liputan6.com, Depok - Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong menekankan pentingnya kerjasama antara negeraranya dengan Indonesia. Hal ini diungkapkan Liu saat menyampaikan pidatonya di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.

Menurut Liu, kerjasama tersebut bukan hanya menguntungkan bagi Indonesia dan China. Tetapi, bermanfaat bagi dunia.

"Populasi total Indonesia dan China tercatat 1,6 miliar jiwa yang merupakan 1/4 populasi total seluruh dunia," ucap Liu di kampus UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/5/2015).

"Kerjasama baik antara China dan Indonesia tidak saja membawa kesejahteraan kepada rakyat kedua negara, tetapi juga kontribusi penting bagi Asia, bahkan dunia," sambung dia.

Oleh sebab itu, dia berharap kerjasama RI-China tidak hanya terbina dalam satu atau dua bidang. Tetapi bisa terjalin di beberapa sektor.

Beasiswa

Selain itu, Liu juga mengarisbawahi soal peningkatan kerjasama pendidikan. Hal ini sangat penting, karena kemajuan kerjasama pendidikan adalah faktor utama perkembangan hubungan kedua negara.

Dia mengatakan, kemajuan tersebut bisa terwujud dengan adanya langkah nyata yang akan dimulai China dengan penambahan bea siswa bagi pelajar Indonesia yang mau belajar di Negeri Tirai Bambu tersebut.

"China akan menambahkan 100 kuota beasiswa pemerintah kepada Indonesia. Atas nama pemerintah China saya juga akan menyumbangkan (dana pengembangan) kurikulum senilai 500 ribu Yuan," pungkas Liu. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

Video Terkini