Sukses

Rieke 'Oneng' dan Putra Megawati Jadi Duta Arsip

"Saya akan perjuangkan arsip KAA dan Gerakan Non Blok diterima di UNESCO," janji Rieke Diah Pitaloka.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati Hari Arsip Nasional ke-44, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menunjuk politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka, menjadi Duta Arsip.

Mendapat kepercayaan ini, Rieke mengatakan, akan menjalankan tugasnya dengan baik, termasuk mendukung pengajuan dokumentasi Konferensi Asia-Afrika (KAA) sebagai arsip dunia.

"Kami ingin ada perhatian internasional terhadap arsip KAA. Ini menjadi hal yang penting dalam situasi politik hubungan internasional. Mengingatkan hubungan antarbangsa bahwa kehendak bisa tercapai tanpa ada intervensi dari mana pun," ujar Rieke di Kantor ANRI, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Rieke menegaskan, posisi ini bukanlah hal yang mudah. Menurut dia, tanggung jawab yang diberikan menuntut adanya perhatian khusus dalam merawat dan melindungi arsip-arsip nasional.

"Saya mencintai arsip sebagai harta karun. Kegiatan pengarsipan merupakan bentuk sosialisasi yang terorganisir sebagai dokumen sejarah yang bermakna untuk masa sekarang dan masa depan," tutur Rieke. "Saya akan perjuangkan arsip KAA dan Gerakan Non Blok diterima di UNESCO."

Kepala ANRI Mustari Irawan mengatakan, pengangkatan Duta Arsip kali ini merupakan yang pertama dilakukan.

"Harapan kami dengan diangkatnya Duta Arsip ini maka pengarsipan di Indonesia meningkat dan berperan dalam memberikan kontribusi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas dia.

Selain Rieke, ANRI juga menunjuk putra Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Muhammad Prananda Prabowo, sebagai Duta Arsip.

Menurut Mustari, Prananda ditunjuk lantaran dinilai memiliki keseriusan dalam menjaga arsip nasional, khususnya yang berkaitan dengan dokumentasi Presiden Pertama RI Sukarno. (Sun/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini