Sukses

LSM: Komunitas ASEAN Kurang Libatkan Masyarakat Sipil

ASEAN telah membentuk high level task force untuk menyusun rencana dan visi kerja komunitas ASEAN 2016-2025.

Liputan6.com, Jakarta - Di akhir 2015, negara-negara ASEAN akan masuk ke dalam sebuah fase besar yakni tahapan mayarakat ekonomi ASEAN.

Fase yang juga dikenal sebagai komunitas ASEAN tersebut nantinya akan mengintegrasikan negara-negara Asia Tenggara, dalam beberapa bidang terutama di sektor ekonomi. Pemerintah-pemerintah negara Asia Tenggara pun dalam sejumlah kesempatan menyatakan komunitas ASEAN dipusatkan dan berorientasi pada rakyat.

Namun, sejumlah lembaga advokasi dan LSM di Asia Tenggara seperti Human Rights Working Group (HRWG) dan Weaving Woman Voice in ASEAN (WEAVE) punya pandangan berbeda. Mereka merasa, dari fakta yang ada saat ini, komunitas ASEAN kurang berorientasi pada rakyat.

Pernyataan tersebut disampaikan bukan tanpa dasar atau alasan. Sebab, ASEAN yang telah membentuk high level task force untuk menyusun rencana dan visi kerja komunitas ASEAN 2016-2025 hanya sedikit melibatkan masyarakat sipil Asia Tenggara.

"Di dalam proses penyusunannya, Pemerintah ASEAN kurang memberikan ruang bagi pelibatan masyarakat sipil," sebut Manager program ASEAN HRWG, Daniel Awigra di Hotel Ritz Charlton Mega Kuningan Jakarta, Selasa(26/5/2015).

Menurutnya, dalam masalah Rohingya, dampak ekonomi dan perjanjian perdagangan ASEAN pada komunitas lokal, perlindungan buruh migran, kekerasan terhadap perempuan, kebebasan berekspresi, pencaplokan lahan serta isu kemanusian lain, masyarakat sipil kurang dilibatkan untuk berdiskusi.

Oleh karena itu, kelompok masyarakat sipil di Asia Tenggara seperti HRWG, WEAVE serta 40 LSM lain tidak akan tinggal diam. Mereka akan membuat terobosan dengan menyusun masukan masyarakat sipil terhadap visi ASEAN 2025.

"Masukan masyarakat sipil terhadap visi ASEAN 2025 (yang tengah dirundingkan) di Jakarta, untuk memastikan bagaimana seharusnya komunitas ASEAN yang berorientasi dan berpusat pada rakyat ini dibentuk," ucap Daniel.

"Masukan ini akan dikirimkan dan disampaikan pada high level task force untuk diterima dan diadopsi," tandas Daniel. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini