Sukses

Cerita Teman Ahok 'Muntah Darah' karena Birokrasi DKI

Ahok menilai, cerita rekannya ini sebagai bentuk komplain lantaran lambannya pelayanan SKPD.

Liputan6.com, Jakarta - Birokrasi di DKI Jakarta memang terbilang rumit. Hal ini yang ingin diperbaiki Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dengan membuat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Ahok mendapat cerita dari seorang teman saat dirinya sedang makan siang. Sang teman memang sedang mengurus sesuatu yang memerlukan izin dari beberapa SKPD.

"Dia datang ke SKPD A, bilang tunggu surat SKPD B. Sudah ke SKPD, dia bilang harus ada tanda tangan gubernur. Padahal saya lagi rapim, nggak mau kerjain juga," kata Ahok saat sambutan pembukaan Forum Konsultasi Publik dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Balaikota, Jakarta, Senin (25/5/2015).

Ahok menilai, cerita rekannya ini sebagai bentuk komplain lantaran lambannya pelayanan SKPD. Sang teman bahkan mengaku tidak akan kuat jika berlama-lama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Dia bilang, kalau begini lama-lama bisa muntah darah saya. Dengar nggak, berarti lebih sabar saya. Saya masih sehat," lanjut Ahok sambil tersenyum.

Terus-menerus menahan amarah, kata Ahok, kemungkinan membuat orang menjadi stres dan sakit. Terlebih sikap SKPD yang terus mengulur-ulur pekerjaan. "Karena saya minum pil, itu pura-pura gila itu. Saya sabar biar semua lancar," pungkas Ahok.

Ahok juga sebelumnya mengatakan, kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta tidak kunjung melaksanakan lelang berbagai kegiatan hingga bulan kelima 2015.

Dia menilai, hal ini membuktikan bawahannya itu tidak bisa mengelola uang dengan baik. Mereka hanya tahu bagaimana menghabiskan uang, tanpa tahu tepat sasaran atau tidak.

"Yang masalah itu adalah pengadaan-pengadaan yang enggak jelas. Jadi ini bukti bahwa SKPD di DKI itu enggak biasa untuk belanja yang benar. Targetnya untuk ngabisin duit," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Senin 11 Mei 2015. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.