Sukses

Kemensos Siapkan Rp 2,3 Miliar untuk Pengungsi Rohingya

Pemerintah berencana untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingya asal Myanmar di beberapa pesantren di Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) akan mengucurkan anggaran mencapai Rp 2,3 miliar bagi pengungsi Rohingya dari Myanmar. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang para pengungsi.

"Dari Kemensos sudah menyiapkan Rp 2,3 miliar lebih kepada komplementaristas kebutuhan sandang," ujar dia di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (25/5/2015).

Dia menjelaskan, kebutuhan tersebut antara lain selimut, pakaian, dan perlengkapan sehari-hari seperti matras dan tenda, termasuk perlengkapan bagi pengungsi anak-anak.

"Jumlah anak-anak itu 231 orang, kemudian ada family kit karena memang beberapa dari kebutuhan family kit itu harus disiapkan lalu matras dan tenda. Itu yang disiapkan oleh Kemensos untuk Aceh Utara, Aceh Timur, Langsat dan Tamiang," jelas dia.

Menurut Khofifah, anggaran tersebut berasal dari dana bencana sosial Kemensos yang dianggarkan untuk Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos.

"Anggarannya dari dana bencana sosial Kemensos. ini kategorinya adalah bencana sosial," beber Khofifah.

>>Ditampung di Pesantren>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditampung di Pesantren

Ditampung di Pesantren

Menurut dia, pemerintah berencana untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingya asal Myanmar di beberapa pesantren di Pulau Jawa. Saat ini pemerintah telah mendata ada sekitar 230 anak dalam pengungsi Rohingya yang sebagian besar merupakan yatim dan yatim piatu.

"Rohingya itu posisinya mencari suaka, maka solusinya adalah resettlement. Pada posisi ini kita bisa melihat ternyata dari 230 anak, ada yang kategori remaja identifikasi mereka itu banyak yang yatim dan yatim piatu dan tidak ada anggota lain bersama dengan mereka," ungkap Khofifah.

Dia menjelaskan, hal tersebut telah dibicarakan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu). "Kami sudah koordinasi dengan Pak Wapres juga dengan Kemlu bahwa mereka ini dimungkinkan untuk bisa diasuh apakah di RPSA (Rumah Perlindungan Sosial Anak) Kemensos ataukah di pesantren."

Beberapa pesantren yang siap menampung anak pengungsi tersebut antara lain di Cicurug Sukabumi, Malang, Pasuruan, dan Bojonegoro. "Mereka siap jikalau ada anak-anak yatim dan yatim piatu yang siap untuk nyatri. Mereka 100 persen beragama Islam yang Rohingya," kata dia.

Namun demikian, keputusan akhirnya nanti baru bisa diambil setelah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

"Kita akan koordinasi lagi dengan teknis, karena ada koordinasi di dalam Menko PMK dan ada yang di dalam Menko Polhukam. Itu sementara yang akan dikomunikasikasikan. Kalau verifikasi dan validasi datanya sedang dilakukan," tandas Khofifah. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.