Sukses

Jokowi Tunggu Hasil Lab Beras Plastik dari IPB

Presiden Jokowi menngatakan, selain menunggu hasil uji lab, pihaknya juga akan mendalami temuan beras plastik tersebut.

Liputan6.com, Solo - Ramainya berita tentang peredaran beras plastik telah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo, yang saat ini tengah berada di Kota Solo, Jawa Tengah. Namun sang Presiden mengaku tak ingin gegabah menindaklanjuti temuan tersebut.

"Ini masih dilihat. Kita masih menunggu uji lab di IPB (Institut Pertanian Bogor), POM (BPOM/Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Sucofindo. Kalau sudah ada kesimpulan lab, baru kita bisa bicara," kata Presiden Jokowi saat mengikuti Car Free Day di Solo, Minggu (24/5/2015).

Mantan walikota Solo itu mengaku, ‎selain menunggu hasil uji lab, pihaknya juga akan mendalami temuan beras plastik tersebut. Menurut dia, yang paling penting adalah mencari solusi untuk masalah ini.

"Jangan semua bicara dan membesarkan masalah. Kita dalami dulu. Yang paling penting akar masalah dilihat, cek benar apakah itu di Bekasi atau hanya di satu warung. Motivasinya apa menjual beras plastik," jelas Jokowi yang tak lama lagi bakal memiliki menantu tersebut.
 
Peredaran beras plastik diketahui pertama kali setelah seorang tukang bubur di di Bekasi, Jawa Barat, melaporkan temuannya. Berdasarkan hasil uji laboratorium di Sucofindo yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi, beras yang diduga palsu itu positif mengandung bahan baku untuk pembuatan plastik. Diduga sampel beras tersebut mengandung 3 bahan kimia berbahaya.

Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN mengatakan, ada senyawa plasticizer penyusun plastik yang ditemukan dalam beras tersebut. Antara lain Benzyl butyl phthalate (BBP), Bis(2-ethylhexyl) phthalate atau DEHP, dan diisononyl phthalate (DIN).

"Senyawa plasticizer ini biasa digunakan untuk melenturkan kabel atau pipa plastik," kata Adisam kepada Liputan6.com. "Beras alami, tidak mengandung senyawa-senyawa seperti ini." (Ndy/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini