Sukses

Sebelum Berangkat ke Merapi, Eri Yunanto Punya Permintaan 'Aneh'

Sebelum berangkat ke Merapi, Eri sudah dilarang orangtuanya agar tidak pergi mendaki.

Liputan6.com, Yogyakarta - Jasad Eri Yunanto, pendaki yang jatuh dari Puncak Merapi, sudah terangkat dari kawah Gunung Merapi. Dia ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Menurut sahabat orang tua Eri, Sentot Heryawan, sebelum naik Gunung Merapi dia memiliki permintaan khusus kepada orangtuanya.

"Entah itu pertanda atau bukan, tetapi beberapa hari terakhir Eri meminta tidur bersama ayah dan ibunya, padahal Eri punya kamar sendiri," kata Sentot di rumah duka di dusun Biru Tengah, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (19/5/2015).

Sentot mengatakan sebelum berangkat ke Merapi, Eri sudah dilarang orangtuanya agar tidak pergi mendaki. Orangtuanya pun memberi saran untuk pergi mendaki ke Sumbawa.

"Bapaknya sudah melarang, dan mengajak Erri untuk naik ke gunung yang di Sumbawa, NTB. Karena kebetulan bapaknya akan pindah tugas ke NTT bulan depan," ujar Sentot.

Namun saran dari orangtuanya itu tidak didengar. Erri tetap memutuskan pergi mendaki bersama kelima temannya ke Merapi.

"Sebelum ajakan bapaknya selesai, Eri berangkat ke Merapi bersama teman-temannya," kata dia.

Sentot mengatakan sebagai sahabat orangtuanya, dia mengenal Eri sebagai pemuda yang tergolong aktif. Selain itu Eri juga dikenal supel sehingga memiliki banyak teman.

Eri Yunanto (21) terjatuh ke dalam kawah Merapi pada Sabtu 16 Mei 2015 sekitar pukul 11.00 WIB. Mahasiswa semester 6 Universitas Atmajaya Yogyakarta tersebut terpeleset saat akan turun dari puncak Gunung Merapi usai berfoto.

Korban jatuh di kedalaman kurang lebih 150 meter. Kondisi dalam kawah Merapi sendiri memiliki temperatur ekstrem sampai beberapa ratus derajat Celcius. (Ali/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini