Sukses

Romi PPP Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?

"Presiden tidak dalam posisi mengomentari," ucap Romi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Romahurmuziy menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta. Pria yang karib disapa Romi itu mengaku datang untuk bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi. Dan menyampaikan beberapa masukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pemerintah.

"Kami menyampaikan, pikiran-pikiran tentang kebangsaan untuk dijadikan solusi bagi Presiden. Pertama, masalah perlambatan ekonomi, kita lihat triwulan ini tren penurunan sejak 2012. Solusinya program padat karya. Yaitu meningkatkan demand. Itu yang kita sampaikan," ujar Romi usai bertemu Jokowi di Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Selain masalah tersebut, Romi juga menyampaikan beberapa usulan terhadap Presiden mengenai derasnya arus pengungsi ilegal asal Rohingya dan Bangladesh yang masuk melalui pesisir pantai Sumatera. Romi meminta pemerintah segera menggandeng organisasi internasional agar permasalahan tersebut tidak hanya menjadi beban pemerintah.

"Kita juga menyampaikan pikiran tentang Rohingya karena ini concern di negara-negara Asean. Ini harus disikapi secara komprehensif dengan Indonesia dan UNHCR (Badan Pengungsi PBB) karena ini akan jadi beban sendiri bagi Indonesia," ucap dia.

Selain dua hal tersebut, menurut Romi, pihaknya juga memberi beberapa masukan terkait dengan penegakkan hukum di Indonesia. Dia menilai, perlu pengawalan proses penegakkan hukum di Indonesia.

"Saya kira isu umum saja, kan ada salah satu lembaga hukum yang akan habis masa jabatannya," tutur dia.

Lalu, apakah ada perbincangan lain terkait hal-hal yang bersifat politik? Romi mengaku dirinya dan Jokowi hanya berbincang mengenai situasi terkini. Ia membantah ada perbincangan mengenai perkembangan dualisme kepengurusan PPP yang belum selesai hingga saat ini.

"Presiden tidak dalam posisi mengomentari. Eksekutif tidak dalam posisi itu. Kami berbincang membahas hal-hal yang sifatnya umum saja," pungkas Romi. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini