Tampil di Ajang Pencarian Bakat, Gadis Turki Ditembak di Kepala

Liputan6.com, Ankara - Mutlu Kaya baru berusia 19 tahun. Perempuan muda itu bermimpi mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Bermodalkan suara emas, ia mengikuti ajang pencarian bakat Sesi Cok Guzel.

Namun, tak semua senang dengan prestasinya menjadi finalis dalam acara yang disiarkan di televisi nasional. Kaya ditembak saat sedang latihan di rumahnya, di Provinsi Diyarbakir, Turki, Senin 18 Mei 2015. Peluru mengenai kepalanya.

Hingga berita ini diturunkan, Mutlu Kaya masih dalam kondisi kritis.

Diyarbakir adalah wilayah yang relatif konservatif di tenggara Turki. Mutlu Kaya dilaporkan pernah menerima ancaman pembunuhan gara-gara tampil menyanyi dalam ajang pencarian bakat tersebut.

Satu orang dilaporkan ditahan terkait insiden penembakan tersebut. Pelaku diduga berada di taman rumah korban dan melepaskan tembakan ke arah target, dari balik jendela kaca.

Sesi Cok Guzel mirip dengan pencarian bakat lain, seperti Britain's Got Talent atau American Idol. Mentor Kaya adalah Sibel Can -- salah satu penyanyi terkenal di Turki.

Sibel Can sebelumnya mengunjungi Kaya di sebuah kantin sekolah tempatnya bekerja pada Maret 2015 lalu, membawakan kabar baik bahwa ia terpilih sebagai kontestan dan bergabung dalam timnya selama kompetisi.

Harian Turki, Posta, pada Minggu lalu mengabarkan bahwa Kaya menerima ancaman pembunuhan setelah tampil dalam acara Sesi Cok Guzel,

"Aku takut," demikian yang disampaikan Kaya kepada tim produksinya, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (19/5/2015).

Ayahnya, Mehmet Kaya, mengatakan, saat kejadian, putrinya sedang berlatih di rumahnya di Distrik Ergani, untuk kembali tampil dalam acara tersebut. Namun, tak disangka, tembakan diarahkan padanya.

"Aku hanya ingin putriku kembali sehat. Aku tak punya keinginan lain," kata dia. "Saya berharap bantuan dari Sibel Can, ia seperti ibu bagi Mutlu."

Dalam akun instagram miliknya, ayah yang malang tersebut juga menuliskan curahan hatinya. "Putriku Mutlu yang cantik, mengapa mereka tega melukaimu? Aku sungguh sedih." (Ein/Yus)