Sukses

Jenazah Eri Dibawa Turun dari Puncak Merapi Secara Estafet

Jenazah Eri Yunanto yang terjatuh ke dalam kawah sedalam 150 meter di Gunung Merapi akhirnya berhasil ditemukan.

Liputan6.com, Semarang - Jenazah Eri Yunanto yang terjatuh ke dalam kawah sedalam 150 meter di Gunung Merapi akhirnya berhasil ditemukan. Saat ini jenazah akan dibawa turun gunung secara estafet.

Dalam penjemputan jenazah tersebut, tim SAR gabungan membagi diri dalam 4 check point. Masing-masing, yakni di Pos Pasar Bubrah, Pos 2, Pos 1, dan Gerbang Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Menurut Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono, saat ini posisi korban telah terevakuasi di bibir jurang atau puncak Gunung Merapi dan akan segera dievakuasi turun.

"Berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan radio (HT), korban sudah berhasil dievakuasi dari dalam kawah beberapa saat yang lalu. Saat ini sedang dalam proses evakuasi turun ke Posko di Selo," tutur Agus kepada Liputan6.com di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (19/5/2015).

"Kita juga sudah menyiapkan 4 SRU (Search Rescue Unit) yang akan membantu proses estafet turun menuju Pos New Selo untuk diterima ambulans dan dibawa ke RSUD Boyolali," kata dia.

Operasi evakuasi jenazah Eri Yunanto ini memang tergolong sulit. Karena lokasi jatuhnya berada di dalam kawah yang aktif. Aneka gas beracun dan dalamnya kawah, membuat tim SAR harus mengerahkan segala kemampuan.

Eri Yunanto (21) terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi pada Sabtu 16 Mei 2015 sekitar pukul 11.00 WIB. Mahasiswa semester 6 Universitas Atmajaya Yogyakarta tersebut terpeleset saat akan turun dari puncak Gunung Merapi usai berfoto.

Korban jatuh di kedalaman kurang lebih 150 meter. Kondisi dalam kawah sendiri memiliki temperatur ekstrem, sampai beberapa ratus derajat celcius.

"Berdasarkan pengamatan cuaca, sejak pagi hingga siang ini Gunung Merapi cukup cerah dan proses evakuasi terhadap Eri Yunanto bisa berjalan maksimal. Kami berharap cuaca akan terus seperti ini dan evakuasi bisa berjalan dengan maksimal hingga korban bisa kita bawa turun," tandas Agus. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini