Sukses

Jalur Pendakian Merapi Ditutup

Menurut Suwiknya, pihaknya akan membuka kembali jalur pendakian dengan pertimbangan melihat perkembangan proses evakuasi korban.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menutup sementara jalur pendakian melalui Dukuh Plalangan Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ke puncak Gunung Merapi agar pencarian korban berjalan lancar.

Kepala Resor Selo BTNGM Boyolali, Suwiknya, mengatakan pihaknya untuk sementara menutup jalur pendakian ke Merapi sejak Sabtu kemarin pukul 16.00 WIB hingga sekarang, guna melancarkan tim SAR melakukan proses evakuasi korban yang terjatuh.

"Kami menutup pendakian ini, untuk mensterilkan jalur guna mendukung evakuasi korban mahasiswa dari Universitas Atmajaya Yogyakarta Eri Yunanto (21) yang terpleset ke dalam kawah Merapi," kata Suwiknya di Boyolali, Minggu (17/5/2015).

Menurut Suwiknya, pihaknya akan membuka kembali jalur pendakian dengan pertimbangan melihat perkembangan proses evakuasi korban. Jalur pendakian bisa dibuka kembali kemungkinan 5 hari ke depan.

Menurut dia, pihaknya sudah memasang rambu larangan pendakian ke Merapi di base camp Dukuh Plalangan, sehingga setiap ada pendaki yang hendak melakukan pendakian tidak jadi.

Samsuri (40) petugas retribusi wisata pendakian BTNGM mengatakan, pihaknya sudah memasang papan tulisan larangan pendakian ke Merapi sejak Sabtu petang hingga sekarang.

Menurut Samsuri, jumlah pendaki ke puncak Merapi pada musim liburan pekan ini mencapai sekitar 1.000 orang atau mengalami kenaikan sekitar 250 orang dibanding pekan sebelumnya.

Bahkan, kata dia, akibat ditutup jalur pendakian pada Sabtu petang, jumlah pendaki yang batal naik mencapai sekitar 500 orang.

"Kami telah mengembalikan uang retribusi seharga Rp 17.500 per orang kepada 100 pendaki. Pendaki yang sudah membeli tiket untuk pendakian dikembalikan karena jalur telah ditutup," kata Samsuri.

Para pendaki yang batal naik ke Merapi, kata dia, mereka sebagian mengalihkan ke Gunung Merbabu yang letaknya di sebelah baratnya Merapi. Namun, beberapa pendaki ada yang memilih pulang ke daerahnya masing-masing.

Pendaki yang sudah terlanjur melakukan pendakian di Pos Pasar Bubrah, mereka diminta petugas untuk turun, sehingga lokasi betul-betul steril, dan hanya sukarelawan untuk proses evakuasi korban.

Salah satu pendaki asal Yogyakarta Sofyan Asiddiq (22) mengatakan, dirinya bersama teman-teman melakukan pendakian ke Merapi untuk mengisi waktu liburan.

Namun, kata dia, pihaknya setelah tiba di Pos Pasar Bubrah kemudian diminta untuk kembali turun, karena ada seorang pendaki terjatuh ke dalam kawah.

"Saya bersama teman-teman melakukan pendakian untuk menikmati pemandangan dan hawa sejuk pegunungan. Namun, saya kemudian diminta turun, dan akan langsung kembali ke Yogyakarta," kata Sofyan. (Ant/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini