Sukses

7 Kecelakaan Tragis Menimpa Pendaki Gunung

Tak sedikit para pendaki yang meregang nyawa, saat hendak mencapai puncak gunung impian mereka. Berikut di antaranya.

Liputan6.com, Jakarta - Mendaki gunung menjadi olahraga yang digemari berbagai kalangan. Meski tidak tergolong sebagai olahraga ekstrem, namun tak sedikit para pendaki meregang nyawa, saat hendak mencapai puncak gunung impian mereka.

Kecelakaan tragis berujung hilangnya nyawa pun kerap terjadi saat menjalani pendakian. Berikut kecelakaan yang dialami pendaki gunung di Indonesia dan beberapa di luar negeri:

1. Terpeleset Jatuh ke Kawah Merapi

Eri Yunanto terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi yang berbahaya. Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu dilaporkan terpeleset ke dalam kawah jabal berapi pada Sabtu 16 Mei 2015 siang.

"Pada saat di puncak pukul 11.00 WIB, survivor terpleset dan jatuh di kawah," jelas Koordinator Relawan Barameru Merapi, Samsuri seperti dituturkan Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya, Minggu (17/5/2015).

3 Tim SAR, para relawan, serta warga dilaporkan turut serta menuju lokasi kejadian.

Sebelumnya pada 26 Januari 2014, 2 pendaki Gunung Merapi terluka setelah tertimpa longsoran material dari puncak. Mereka tertimpa longsoran saat beristirahat ketika melakukan perjalanan turun dari jabal tersebut.

Menurut Agus, Angel dan Lubis berangkat mendaki Merapi pada Sabtu kemarin bersama 2 teman lainnya. Kejadian longsoran itu terjadi apda pukul 11.00 WIB siang tadi. Setelah longsor terjadi, dua pendaki yang selamat segera turun dan meminta bantuan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gunung Semeru dan Gamalama

2. Tewas Tertimpa Longsor Batu Semeru

Achmad Fauzi, mahasiswa pasca-sarjana Teknik Elektro UGM Yogyakarta meninggal di Watu Gede, Gunung Semeru. Pria yang juga pegawai di Sekretariat DPRD Kabupaten Aceh Singkil itu meninggal usai tertimpa batu besar yang longsor dan menimpa kepalanya pada Senin 3 November silam.

Achmad Fauzi bersama 2 orang lainnya berangkat dari Kalimati sekitar pukul 05.00 WIB. Terbukti sekitar pukul 07.45 WIB mereka baru tiba di Watu Gede dan terjadilah peristiwa jatuhnya batu besar yang merenggut nyawa Achmad Fauzi.

"Rombongan itu sudah melanggar larangan dan salah memilih waktu untuk naik ke puncak Semeru. Apalagi saat itu cuaca sedang buruk," ungkap  Kepala Balai Besar Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari di Malang, Selasa 4 November 2014.

3. Panik Gunung Gamalama Meletus

9 Orang menderita luka-luka akibat letusan Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara pada Kamis malam 17 Desember 2014. Sementara 1 lainnya yang sempat terjebak saat gunung meletus telah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan.

"Korban adalah rombongan pecinta alam yang sedang mendaki Gunung Gamalama sejak Rabu 17 Desember 2014," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 19 Desember 2014.

Sutopo mengatakan, korban luka bukan karena akibat langsung dari erupsi gunung. Tetapi karena jatuh saat berlari menyelamatkan diri ketika terjadi erupsi sekitar pukul 23.00 WIB.

3 dari 4 halaman

Gunung Ontake dan Bavarian Alps

4.Tewas Diterjang Wedhus Gembel

Izumi Noguchi tewas saat mengabadikan foto awan panas bercampur abu vulkanik raksasa dari Gunung Ontake di Jepang, yang meletus Sabtu 27 September 2014. Hanya sesaat kemudian, kepulan tersebut menerjang dan menyudahi hidupnya.

Gambar tersebut menunjukkan saat-saat setelah Gunung Ontake meletus, melontarkan kepulan gas dan abu. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta awan panas juga dikenal dengan julukan 'wedhus gembel'.

Setidaknya 47 orang dinyatakan tewas, sementara 16 lainnya masih dalam pencarian. Sebagian besar jenazah yang ditemukan di dekat puncak hari Rabu adalah pendaki gunung. Jasad pendaki 59 tahun itu ditemukan di dekat kompleks kuil di puncak Gunung Ontake.

Dokter menyimpulkan seluruh korban yang kehilangan nyawa, tewas akibat cidera parah terkait hujan batu yang dilontarkan gunung. Sedangkan 70 korban selamat  sebagian besar dari mereka mengalami memar, luka tersayat, dan patah di bagian punggung. Sebagian dari mereka mengalami kerusakan paru-paru dan organ lain. 

Sejumlah korban yang selamat mengatakan, mereka lari pontang-panting menyelamatkan diri dari batu dan puing yang menghujani mereka. Sementara hawa panas bercampur abu menerpa wajah mereka.
 
5. Terjebak di Gua

Lebih dari 200 orang turun tangan dalam operasi penyelamatan terhadap seorang pendaki gunung yang terperosok ke dalam gua terdalam di pegunungan Bavarian Alps. Jerman.[Pria 52 tahun itu terjebak di dalam gua dengan kedalaman mencapai 3.280 kaki atau sekitar 1.000 meter. Kondisi lelaki yang tak disebutkan namanya itu dilaporktan terluka parah di dalam gua. Sementara ratusan penyelamat sedang berusaha keras untuk menyelamatkan pria paro baya tersebut.

4 dari 4 halaman

Gunung Kerinci dan Everest

6. Medan Gunung Licin

17 Pendaki Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Jambi terjebak selama sehari di ketinggian 1.600 meter.

Petugas dari tim SAR gabungan Kabupaten Kerinci, Basarnas Jambi, dan Basarnas Kota Padang, Sumatera Barat langsung turun ke lokasi dan mengidentifikasi lokasi pendaki rombongan dari PT Axis Jakarta di gunung berapi tertinggi di Sumatera itu.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, ke-17 pendaki yang merupakan karyawan operator telepon seluler itu diketahui tengah survei untuk pemasangan menara pemancar. Di tengah perjalanan, tepatnya di ketinggian 1.600 meter, seorang pendaki bernama Alban Ridwan (47) terpeleset akibat jalan licin diguyur hujan.

Akibatnya, Alban yang diketahui berasal dari Yogyakarta ini mengalami cedera di bagian bahu dan tidak dapat melanjutkan pendakian. Rombongan ini terpaksa berhenti dan terlebih dahulu mengirim sinyal laporan untuk menunggu bantuan dari Tim SAR.

7. Longsor Gunung Everest

Gempa Nepal 7,9 skala Richter dilaporkan memicu longsor di Gunung Everest. Banyak pendaki yang hilang dan tewas terimbun. 

Di antara yang hilang adalah 3 pendaki Indonesia. Diduga kuat, para WNI yang bergabung dengan Taruna Hiking Club (THC) ini berada di wilayah Langtang, Nepal.

3 Pendaki yang belum ditemukan di Nepal tergabung dalam dari Taruna Hiking Club (THC) Bandung, Jawa Barat. Ketiga pendaki asal Bandung itu adalah Alma Parahita (32), Kadek Andana (27), dan Jeroen Hehuwat (39).

Dengan mengikuti salah satu operator pendakian di Nepal, Himalayan Experience/Mountain Experience, ketiganya berniat mendaki hingga ke Yala Peak, Langtang. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.