Sukses

Kronologi Jatuhnya Eri Mahasiswa Atma Jaya ke Kawah Merapi

Eri Yunanto, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu dilaporkan terpeleset ke dalam kawah Merapi pada Sabtu 16 Mei 2015 siang.

Liputan6.com, Boyolali - Melakukan pendakian ke gunung tak boleh sembarangan. Meski berada di alam bebas, namun tetap harus mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh pihak berwenang. Tujuannya, demi menjaga keselamatan diri sendiri dan lainnya.

Namun entah apa yang menyebabkan pendaki bernama Eri Yunanto terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi yang berbahaya itu. Berikut kronologi kecelakaan nahas yang menimpanya:

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu dilaporkan terpeleset ke dalam kawah Merapi pada Sabtu 16 Mei 2015 siang.

"Pada saat di puncak pukul 11.00 WIB, survivor terpleset dan jatuh di kawah," jelas Koordinator Relawan Barameru Merapi, Samsuri seperti dituturkan Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya, Minggu (17/5/2015).

Dalam pendakian ke Gunung Merapi tersebut, Eri dilaporkan tengah mendaki dalam grup bersama beberapa orang temannya.

"Korban mendaki Merapi bersama lima orang temannya. Saat berada di kawasan puncak merapi," kata Koordinator Relawan Barameru Merapi, Samsuri seperti dituturkan Sutopo dalam pesan singkatnya.

"Kelima temannya langsung turun dan sampai di Pos Pendakian pintu Selo sekitar pukul 14.00 WIB untuk melaporkan kejadian naas tersebut," sambung Sutopo.

Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, relawan, serta warga dilaporkan tengah dalam proses evakuasi Eri yang jatuh cukup dalam.

"Korban terpantau atas diperkirakan kedalaman 100 hingga 200 meter,"

Namun demikian, sejauh ini belum diketahui di mana posisi pendaki asal Yogyakarta tersebut terjatuh, serta apakah korban masih hidup atau tidak.

"Saat ini kami masih menunggu kabar dari tim evakuasi," pungkas Sutopo.

Kondisi puncak Merapi saat ini memang rawan semenjak letusan 2010 lalu. Puncak Garuda dan kawah mati yang dulunya terpisah, kini menyatu menjadi kawah aktif setelah letusan 2010. Sementara itu, lebar kawah Merapi kini bertambah. (Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.