Sukses

Dukung Cagub di Pilkada, PKS Diminta Perhatikan Ideologi Partai

Sebagai partai dakwah, PKS berkepentingan untuk membangun masyarakat sesuai dengan etika Islam.

Liputan6.com, Jakarta - KPU akan menggelar Pilkada serentak pada akhir 2015. Sejumlah parpol sudah mulai bersiap menghadapinya dengan menjaring para bakal calon pimpinan kepala melalui berbagai cara.

Seperti PKS. Partai berlambang bulan sabit kembar ini menjaring bakal calon kepala daerah melalui pemilihan raya (Pemira) internal kadernya. Namun begitu, calon yang disokong dalam Pilkada nanti diharapkan merupakan sosok yang berpegang pada ideologi partai.

"Lebih baik jika yang didukung adalah tokoh yang bisa memperjuangkan idealisme partai, yang komit terhadap nilai-nilai keagamaan," kata Pengamat politik Lembaga Kajian Politik Islam dan Pancasila Yudha Firmansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (13/5/2015).

Menurut Yudha, sebagai partai dakwah, PKS berkepentingan untuk membangun masyarakat sesuai dengan etika Islam. Karena itu, tentu itu akan bertolak belakang jika yang didukung nanti sama sekali tidak peduli dengan masalah keagamaan.

"Ini kan prinsip utamanya. Itu pun kalau PKS benar-benar mau konsisten di jalur ideologis," tegas dia.

Selain pertimbangan ideologis, PKS juga dinilai memiliki kalkulasi politik tersendiri dalam mendukung calon. Hal itu tidak lepas dari gejala yang umum menjangkiti partai politik yang cenderung pragmatis.

"Sekarang ini kan ideologi sudah mencair. Sulit kalau diharapkan partai tetap di rel idealismenya," ujar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Politik (Stisipol) Raja Ali Haji Tanjung Pinang, Suhardi Mukhlis.

Dia menambahkan, kalkulasi politik itu seperti potensi menang atau kalah. Termasuk keuntungan pragmatis yang didapat akan menjadi bagian yang sulit dihindari.

Namun begitu, ia berharap di Pilkada nanti PKS mengarahkan dukungannya pada tokoh yang betul-betul memiliki prestasi menonjol.

"Tokoh yang punya kepemimpinan strong leadership, yang membela kepentingan masyarakat dan membawa kesejahteraan," pungkas Suhardi. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.