Sukses

Transformasi Bruce Jenner, Antara Gosip dan Fakta

Bruce Jenner bertransformasi jadi wanita. Hal yang tak bakal dibayangkan orang pada tahun 1976.

Liputan6.com, Jakarta Suatu hari di tahun 1977, setahun setelah Bruce Jenner jadi bintang lantaran meraih medali emas dan menorehkan rekor dunia cabang dasalomba di Olimpade Montreal, dia bertemu kawannya, Barry McDermoot, seorang wartawan olahraga. Mereka janjian untuk main tenis bareng.

McDermott mengusulkan main tenis di lapangan pribadinya saja. Tapi Jenner menolak. Ia selalu ingin jadi pusat perhatian orang.

Kedua kawan itu kemudian main tenis di lapangan di taman Central Park, New York. Seketika kabar dari mulut ke mulut tersebar: Bruce Jenner, olahragawan juara Olimpiade yang mengharumkan nama Amerika itu, main tenis di lapangan umum.

buzzfed.com

Momen itu masih diingat McDermott bertahun-tahun kemudian. Kerumunan orang mengitari lapangan tenis, menonton dari luar pagar, melihat aksi sang idola.

"Saat itu momennya seperti, 'Ayo keluar biar bisa bergaul dengan banyak orang, ketimbang dengan segelintir manusia," kata McDermott dikutip laman Washington Post, Februari silam.

Empat dekade kemudian, Jenner masih bergaul dengan orang banyak. Kini dalam bentuknya yang lain. Jutaan orang saban pekan nonton acara reality show Keeping Up with the Kardashians di saluran E!. Serial ini begitu populer hingga beranak pinak dalam empat serial pecahannya.

Bruce Jenner, yang di masa lalu jadi pusat perhatian, berada di pinggiran, jadi pemeran pendukung. Adalah anak-anaknya, terutama Kim Kardashian -- salah satu anak tirinya, serta istrinya, Kris yang jadi bintang utama.

Namun kini, pusat perhatian kembali pada Jenner. Dalam bentuk yang tak pernah dibayangkan orang pada tahun 1976: mantan peraih emas Olimpiade yang digelari “Atlet Terhebat Dunia” itu, bertransformasi jadi wanita.

Selama setahun lebih kabar burung dari sumber-sumber tak bernama bersliweran mengatakan perubahan besar tengah terjadi pada kepala keluarga Kardashian-Jenner yang tenar itu.

Sejumlah petunjuk fisik terkuak: rambut panjang model ekor kuda, jakun yang dipangkas, serta cat kuku warna-warni yang ia kenakan. Semua itu muncul di media gosip yang sumbernya susah diklarifikasi. Bahkan, majalah In Touch bergerak lebih jauh mempermak wajah Jenner jadi wanita dengan model wajah aktris Stephanie Beacham, menambahkan lipstik merah dan judul besar: “Bruce’s Story: My Life as a Woman—Kisah Bruce: Hidup Saya Sebagai seorang Wanita.”

Transformasi Bruce Jenner

Media gosip banyak bermain dengan kabar burung tentang Bruce Jenner. Tapi media mainstream tak mengambil cerita itu sampai kira-kira awal tahun ini.

Akhir Januari, majalah hiburan UsWeekly memajang Jenner di sampul muka dengan judul “Finally, the Truth—Akhirnya, Kebenaran Terkuak,” dan saingannya majalah People seminggu kemudian juga memasang wajah Jenner di sampul dengan tulisan tajuk “He Is Finally Happy—Dia Akhirnya Bahagia.”  

Bahkan media TV mainstream macam ABC memutar wawancara mendalam antara Diane Sawyer dengan Bruce Jenner perihal perubahan gender yang ia lakukan.

Kepada Sawyer, akhirnya kita dengar pengakuan meluncur dari mulut Jenner sendiri: bahwa ia kini seorang perempuan. “Untuk segala maksud dan tujuan, saya sekarang seorang wanita,” kata Jenner tegas.

Selanjutnya: Panggung Buat Bruce Jenner...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Panggung Buat Bruce Jenner

Panggung Buat Bruce Jenner

Bagaimana itu semua terjadi? Bagaimana yang tadinya gosip bisa jadi fakta tak terbantahkan?

Menulis berita tentang Bruce Jenner bagi media mainstream rupanya bukan keputusan gampang. Direktur pemberitaan People Jess Cagle mengatakan pada New York Times tak mudah untuk ikutan memberitakan soal transformasi gender Jenner.

“Untuk urusan pribadi, biasanya kami membiarkan orang yang bersangkutan mengumumkannya sendiri,” kata Cagle. “Sebaiknya memang menaruh rasa hormat dan berhenti beri kabar bohong. Saya tak ingin berada dalam posisi mencari untung membongkar rahasia Bruce.”

Masalahnya, selama ini keluarga Jenner/Kardashian begitu terbuka dan terekspos media. Hubungan mereka dan media dibangun atas dasar simbiosis mutualisme. Media butuh gosip dari mereka, dan di lain pihak keluarga ini butuh publikasi media—apapun itu, baik atau buruk.

“Keluarga Jenner dan Kardashian sangat terbuka untuk soal apapun,” kata Bonnie Fueller, pemilik situs gosip Hollywoodlife.com. “Mereka punya reality show tentang kehidupan mereka.”    

Kim Kardashian menanjak kariernya lantaran video pornonya tengah bercinta dengan mantan pacar tersebar pada 2007. Video itu membuat pamornya terangkat. Orang nonton reality show-nya.

Reality show Keeping Up with the Kardashians hingga kini sudah memasuki musim tayang ke-10. Keluarga ini totalnya mendapat kontrak senilai USD 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun untuk musim tayang yang baru. Kim konon dibayar lebih mahal. Ayah tirinya dibayar lebih sedikit.

sumber: istimewa

Namun kini, di tengah sorotan memusat padanya, pundi-pundi Jenner dipastikan bakal bertambah. Sebuah reality show yang berfokus pada dirinya tengah disiapkan oleh saluran E! untuk siap tayang Juli nanti.

Di sini kita kemudian menemukan masalah. Selama ini reality show macam keluarga Kardashian bukanlah tayangan terhormat di Amerika. Lebih banyak sensasi yang disodorkan keluarga ini—mulai dari video porno hingga pernikahan 72 hari; dari perceraian Khloe dengan Lamar Odom hingga pernikahan Kim dengan Kanye West—daripada prestasi yang jadi inspirasi.

Langkah Bruce Jenner memilih membuat pengakuan di acara talk show 20/20 di stasiun TV ABC dan pada Diane Sawyer, salah satu pembaca berita terhormat di AS, sudah dianggap bagus. Namun, langkah itu bisa tercederai bila sekali lagi Jenner hanya jadi sirkus selebriti oleh tayangan reality show, seperti diterangkan tulisan opini di laman Variety akhir April kemarin.

Kekhawatiran isu transgender Bruce Jenner hanya jadi tontonan panggung seleb juga dikhawatirkan banyak pihak lain. “Selalu merupakan hal besar bila ada seleb yang membuat pengakuan tengah lalui perubahan  gender,” kata Dr. Katherine Rachlin, seorang psikolog yang berbasis di New York dan khusus menangani isu gender pada koran New York Times awal Februari silam. “Saya tak tahu akan seperti apa akhirnya cerita (Bruce Jenner) ini. Semuanya kelihatan beraroma tabloid di mata saya.”     

Meski demikian, nada optimisme tetap ada. Kate Aurthur dari Buzzfeed mengatakan, “Kita saat ini memang sedang bermain di air keruh. Tapi harapan saya, jika ada pertunjukkan dari semua ini, perubahan gender Bruce Jenner ini akan berhenti jadi acara mempertontonkan keanehan orang ala tabloid dan jadi perbincangan wacana transgender yang lebih besar. Bruce telah jadi sasaran lelucon selama ini, tapi itu gampang diubah.” (Ein)
 
 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini