Sukses

Ketum PPP: Lulung 10 Kali Diundang Bareskrim Juga Boleh

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham 'Lulung' Lunggana sudah menjalani 2 kali pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham 'Lulung' Lunggana sudah menjalani 2 kali pemeriksaan di Bareskrim Polri. Ketua Umum PPP Djan Faridz menilai hal itu sangat wajar.

"Mau 10 kali juga boleh, namanya diundang. Diundang itu kan sebagai saksi, bukan sebagai apa-apa," ujar Djan Faridz di gedung DPRD, Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Hal itu disampaikan Djan usai bertemu dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Djan juga mengaku tidak memberikan nasehat khusus kepada Lulung yang juga Ketua DPW PPP DKI Jakarta dalam menghadapi kasus dugaan korupsi pengadaan UPS.

"Nggak. Nggak ada pesan. Kalau pesan saya panggil dia saja," imbuh Djan.

Menurut mantan Menteri Perumahan Rakyat itu, Lulung memiliki hak sendiri untuk berkonsultasi dengan DPP atau menghadapi kasus ini sendiri. Selama belum ada pembicaraan, dirinya juga tidak mau mencampuri urusan tersebut.

"Itu otonomi. Mereka punya kekuasaan masing-masing. DPP nggak bisa mencampuri itu. Tapi kalau mereka konsultasi ke saya, saya kasih masukan. Selama tidak konsultasi, saya tidak mencampuri urusan dia dong. Walaupun anak buah saya," tutup Djan.

Lulung memang sudah 2 kali dipanggil Bareskrim Polri dalam kasus pengadaan UPS tahun 2014. Lulung dipanggil sebagai saksi.

Pada 2014, Lulung memang menjabat sebagai koordinator Komisi E yang membidangi pendidikan. Polisi juga sudah menggeledah ruang kerja Lulung dan ruang Komisi E.

Ambil Bakwan Jagung

Kunjungan Djan Faridz ke DPRD DKI menemui Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi. Djan membantah pertemuan itu terkait kader PPP yang diperiksa soal kasus dugaan korupsi UPS.

Djan Faridz mengatakan, pertemuan itu merupakan pertemuan antar-teman. Dia sengaja datang karena sudah memesan bakwan jagung kepada Prasetio.

"Ada acara, eh ngambil pesenan ini bakwan jagung paling enak," kata Djan sambil menunjukan isi dari kantong kresek yang dibawanya, Rabu (6/5/2015).

Djan mengatakan, sebelum datang dia memang sudah menelepon Prasetio untuk mengambil pesanannya ini. Tidak ada pembicaraan lain yang dilakukan antara dirinya dengan politisi PDIP itu.

"Nggak ketemu Pak Lulung. Ketemu Pak Pras, ngambil bakwan," tutup dia sambil masuk ke mobilnya. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini