Sukses

Kisah Haru di Balik Foto 2 Bocah 'Gempa Nepal' Jadi Terpopuler

Dalam potret tersebut terlihat seorang gadis cilik memeluk kakak lelakinya. Ada ketakutan di wajah bocah lelaki itu.

Liputan6.com, Jakarta - Jasad-jasad yang dievakuasi, bangunan hancur, dan ekspresi nestapa menjadi gambaran pasca-gempa 7,9 skala Richter di Lembah Kathmandu, Nepal. Dan sebuah foto mengharukan tersebar di dunia maya.

Dalam potret tersebut terlihat 2 anak yang saling berpelukan. Seorang gadis cilik memeluk kakak lelakinya -- mencari perlindungan dari dunia yang asing. Dan, ada ketakutan di wajah bocah lelaki itu.

Foto itu membuat pembaca Liputan6.com menjadi penasaran. Kabar terkait 2 bocah itu pun menjadi terpopuler. Selain itu, kabar lainnya datang dari ruangan Haji Lulung yang digeledah oleh Bareskrim Polri.

Berikut 5 berita terpopuler yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (6/5/2015):

1. Kisah Haru di Balik Foto 2 Bocah 'Nepal'

Sebuah foto mengharukan tersebat di dunia maya. Siapapun yang menyaksikan niscaya akan terenyuh. Ada rasa sakit yang menyayat hati menyaksikan penderitaan mereka.

Dalam potret tersebut terlihat 2 anak yang saling berpelukan. Seorang gadis cilik memeluk kakak lelakinya -- mencari perlindungan dari dunia yang asing. Dan, ada ketakutan di wajah bocah lelaki itu.

Sejumlah orang yang tersentuh hatinya berusaha mencari dua bersaudara tersebut di antara korban-korban gempa Nepal. Penggalangan dana bahkan dilakukan.

Yang tidak mereka ketahui, itu bukanlah foto korban gempa Nepal. Melainkan hasil jepretan kamera hampir 1 dekade lalu di Vietnam utara. Mengapa bisa demikian? Selengkapnya ada di sini.

2. Jokowi: Soal Reshuffle Kabinet Tanya Pak JK

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan akan ada reshuffle Kabinet Kerja dalam waktu yang tidak lama lagi. Namun, Presiden Jokowi memilih untuk tidak membicarakannya.
‎
"Ya, tanya Pak JK (soal isu reshuffle). Tanya ini loh Nusantara Sehat, bagaimana‎ sih. Kita kan baru saja bicara soal Nusantara Sehat. Kamu itu bagaimana?" ujar Jokowi usai menerima  143 orang Tim Nusantara Sehat di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/5/2015) malam.

Senada dengan Jokowi, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto juga memilih ta mengomentari terkait isu perombakkan kabinet. "Saya lagi belajar tidak komentar," ucap Andi.

Selengkapnya.

3. Kontak Senjata Penembak TNI

Kepolisian Daerah Aceh menangkap komplotan penembak 2 anggota intel Kodim 0103 Aceh Utara. Zulfaini alias Teungku Blang diduga eksekutor 2 anggota intel yang ditemukan tewas tertembak di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Selasa 24 Maret 2015.

Sempat terjadi kontak senjata antara polisi dan Teungku Blang beserta seorang rekannya, Komeng yang melarikan diri bersama 1 pucuk senjata laras panjang jenis AK.

Kapolda Aceh Irjen Husein Hamidi menyebutkan, saat ini pihak kepolisian terus mengejar dan menelusuri jejak Komeng yang melarikan diri. "Dia ada di tempat (penembakan). Sedang didalami apakah benar dia yang melakukan penembakan terhadap 2 anggota TNI. Tapi diduga dia yang melakukannya," kata Husein Hamidi di kantor gubernur Aceh.

Selengkapnya.

4. Barang Bukti dari Ruangan Haji Lulung

Penyidik Bareskrim Polri menggeledah sejumlah ruangan di DPRD DKI Jakarta beberapa waktu lalu terkait dugaan korupsi UPS uninterruptible power supply (UPS). Ruangan yang turut diperiksa adalah milik Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana.

Namun Lulung membantah, banyak barang yang dibawa penyidik usai menggeledah ruang kerjanya. Menurut dia, penyidik hanya membawa beberapa lembar surat.

"Selama ini diberitakan di media, ada 3 tas di ruangan Haji Lulung. Itu bukan didapat dari ruang saya. Di tempat saya itu ada 7 item. Berita acaranya cuma 7 lembar," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Selengkapnya.

5. TNI Berikan Penyidik Terbaik untuk KPK

 Hubungan KPK dan Polri kembali bergesekan setelah penyidik Bareskrim Polri menangkap salah satu penyidik terbaik KPK Novel Baswedan. TNI pun siap membantu KPK.

Namun, bantuan yang diberikan TNI itu bukan untuk melawan Polri. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan, TNI siap memberikan bantuan penyidik kepada KPK jika diperlukan.

"Kapan saja diminta, kita siap. Sekarang KPK butuh berapa? Kita punya. Hakim juga (TNI) punya," ujar Fuad usai menghadiri peresmian Museum Media Penerangan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.