Sukses

Kloter Pertama WNI dari Nepal Tiba di Indonesia Rabu Malam

Dijadwalkan kloter pertama WNI yang berhasil dipulangkan dari Nepal jumlah mencapai puluhan orang.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemulangan Warga Negera Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Nepal pasca-gempa dahsyat mulai dilakukan pemerintah.

Pemulangan itu menurut keterangan Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal akan dimulai pada Rabu (6/6/2015). Dijadwalkan kloter pertama WNI yang berhasil dipulangkan dari Nepal jumlah mencapai puluhan orang.

"Tim Evakuasi WNI dari Nepal akan kembali ke Jakarta pada tanggal 6 Mei 2015. Tim akan diterbangkan dengan pesawat B 737-400 TNI AU yang direncanakan akan meninggalkan Kathmandu sekitar pukul 08.00 dan tiba di Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 19.30 WIB," kata Iqbal kepada Liputan6.com, Selasa (5/5/2015).

"Pesawat tersebut direncanakan akan membawa 26 WNI dari Nepal yang meminta bantuan pemulangan oleh Pemerintah," lanjut dia.

Ia menjelaskan, jumlah WNI yang sudah berada di Tanah Air sebenarnya lebih banyak. Sebab, beberapa WNI telah kembali ke Indonesia secara mandiri.

"Sebagian besar WNI yang selamat dari gempa bumi di Nepal telah telah pulang menggunakan pesawat komersial," ucap dia.

Meski begitu, lanjut Iqbal, masih terdapat sejumlah WNI yang berhasil dievakuasi tetapi memilih bertahan di Nepal. Hal ini karena WNI memilih tetap tinggal dan membantu operasi kemanusiaan di Nepal.

Nepal diguncang gempa 7,9 SR pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut dari Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer, yang dianggap dangkal.

Seperti banyak daerah lain di Nepal, Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.

Korban tewas di Nepal hingga kini menembus 7.000 jiwa. Pejabat Departemen Dalam Negeri Nepal Laxmi Prasad Dhakal memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat. Sementara lebih dari 4.600 orang terluka. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini