Sukses

Panglima TNI Bentuk Pasukan Komando Operasi Khusus

Panglima TNI Jenderal Moeldoko membentuk Tim Komando Operasi Khusus yang terdiri dari 70 personel gabungan Kopassus, Marinir dan Kopaskhas.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko membentuk Tim Komando Operasi Khusus yang terdiri dari 70 personel gabungan Kopassus (Angkatan Darat), Marinir (Angkatan Laut), serta Kopaskhas (Angkatan Udara). Hal tersebut bertujuan untuk menyiagakan kekuatan TNI bila terjadi situasi genting yang mengancam pertahanan dan kedaulatan NKRI.

Moeldoko menegaskan, tim ini hanya akan diisi prajurit-prajurit terbaik. Namun ia menyangkal bila kondisi darurat di Laut Cina Selatan lah yang memicu terbentuknya Tim Komando Operasi Khusus ini. Menurut dia, negara-negara lain juga sudah membentuk tim operasi khusus untuk menghadapi situasi internasional yang politiknya naik turun.

"Bukan (karena situasi darurat Cina Selatan). Kita akan standby-kan (Komando Operasi Khusus) selama 6 bulan. Tempatnya tertentu diberikan akomodasi, logistik jadi jika sewaktu-waktu diperlukan, Panglima bisa siap. Kalau ada ancaman dimana, Panglima bisa peringatkan," jelas Moeldoko di Museum Media Penerangan TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).

Moeldoko mengatakan, Tim Operasi Khusus angkatan pertama ini akan dipimpin secara berotasi oleh komandan pasukan khusus masing-masing angkatan setiap 6 bulan sekali. Untuk kali pertama, Tim Komando Operasi Khusus ini dipercayakan pada Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Doni Monardo.

"Mungkin untuk angkatan pertama akan dipimpin Komandan Jenderal Kopassus Angkatan Darat (AD). Berikutnya mungkin oleh Komandan Marinir lalu Komandan Paskhas. Itu berputar terus," kata Moeldoko.

Ia menambahkan, tim tersebut akan ditempatkan sementara di kawasan latihan pasukan Garuda TNI di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Rencana sementara, kita akan tempatkan di stanby pos sentul," tutup Moeldoko. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini