Sukses

Penumpang Teriak Meledak, Pesawat Air Arabia Mendarat Darurat

Salah satu penumpangnya memperingatkan pesawat itu akan meledak. Pilot kemudian mengarahkan burung besi ke pangkalan militer.

Liputan6.com, Dubai - Jet penumpang Air Arabia dari Kuwait mendarat darurat setelah seorang penumpangnya memperingatkan pesawat itu akan meledak. Pilot kemudian mengarahkan burung besinya ke pangkalan militer untuk mendarat darurat.

"Pesawat itu diarahkan untuk mendarat di Al-Minhad Air Base, sebuah pangkalan militer di UAE (Uni Emirat Arab)," jelas kantor berita resmi UAE, WAM seperti dikutip dari Al Jazeera Senin (4/5/2015).

"Pangkalan udara yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Uni Emirat Arab itu terletak sekitar 24 kilometer selatan dari Dubai," tambah kantor berita itu.

Air Arabia adalah maskapai penerbangan murah yang berkantor pusat di kota Emirat, Sharjah. Al Arabiya News Channel melaporkan, pesawat sedang menuju ke Sharjah.

Laman International Business Times menjelaskan, pihak berwenang bergegas naik pesawat setelah mendarat di pangkalan udara Al-Minhad. Mereka juga mengklaim sudah melakakukan langkah sesuai prosedur standar untuk situasi darurat.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada pernyataan resmi tentang insiden itu.

Sebelumnya, teror bom mengintai pesawat Turkish Airlines ke Basel, Swiss pada Selasa 14 April 2015. Burung besi yang membawa 151 penumpang itu pun terpaksa mendarat darurat, setelah menerima perintah dari menara kontrol lalu lintas udara di Ibukota Istanbul.

"Penerbangan Turkish Airlines pada Selasa kemarin terpaksa mendarat darurat di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki karena menerima ancaman bom," demikian Kantor Berita Dogan melaporkan seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu 18 April 2015.

Boeing 738 itu menerima panggilan dari menara kontrol lalu lintas udara ketika tengah berada di wilayah udara Bulgaria. Pesawat itu diminta putar balik untuk kembali ke Bandara Ataturk, Istanbul. Burung besi itu mendarat dengan aman dan tidak ada yang terluka.

Dilansir dari Reuters, penjinak bom pun dikerahkan untuh menyisir pesawat tersebut setelah ditemukan pesan tertulis berisi ancaman bom. Namun mereka tak menemukan apapun, termasuk benda mencurigakan.

Ancaman bom terbaru yang menimpa penerbangan TK15 Istanbul-Sao Paolo ini dilaporkan hoax, meski berdampak pada  pendaratan darurat pesawat tersebut. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.