Sukses

Keliling Dunia, Pesawat Bertenaga Surya Siap Lintasi Pasifik

Tim pilot pesawat Solar Impulse 2 siap melanjutkan upaya pemecahan rekor penerbangan keliling dunia.

Liputan6.com, Nanjing, China - Tim pilot pesawat Solar Impulse 2 siap melanjutkan penerbangan keliling dunia. Rute penerbangan kali ini adalah melintasi Samudra Pasifik dari Nanjing, China menuju Kepulauan Hawaii.

Salah satu pilot, Andre Borschberg, mengaku cemas sekaligus gembira menerbangkan pesawat bertenaga surya sendirian dari China ke Hawaii pada jalur tempuh terpanjang dalam upaya pertama terbang di seluruh dunia tanpa menggunakan bahan bakar fosil.

"Penerbangan dari Nanjing di China timur ke Hawaii adalah jalur paling menantang," ucap Borschberg di Nanjing, China, seperti dilansir VOA News, Minggu (3/5/2015).

Andre Borschberg akan melintasi Samudera Pasifik selama lima hari dan lima malam dengan pesawat yang memiliki sel-sel surya di sayapnya sebagai sumber energi penggerak. Ia pun harus mengisi ulang baterai untuk penerbangan pada malam hari.

Sebelumnya, pesawat bertenaga surya itu terbang dari Myanmar menuju Chongqing, China. Penerbangan menelan waktu sekitar 20 jam.

Dari Abu Dhabi

Pesawat Solar Impulse 2 mengawali penerbangan keliling dunia dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Maret 2015 lalu. Pesawat bertenaga surya ini kemudian singgah di Oman, India, dan Myanmar. Andre Borschberg dan pilot lain dari Swiss, bergantian menerbangkan pesawat itu dalam perjalanan lima bulan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.

Sejumlah teknisi saat mendorong pesawat Solar Impulse 2 di bandara Ahmedabad, India, Rabu (11/3/2015). Pesawat buatan Swiss tersebut mendarat setelah menempuh perjalanan selama 15 jam.  (Reuters/Amit Dave)

Pesawat bertenaga surya buatan Swiss itu berangkat meninggalkan Abu Dhabi pada Senin pagi 9 Maret 2015 untuk menempuh tahapan pertama penerbangan yang diharapkan menjadi penerbangan keliling dunia pertama tanpa menggunakan bahan bakar.

Selanjutnya: Spesifikasi Pesawat...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Spesifikasi Pesawat

Spesifikasi Pesawat

Pesawat berkursi tunggal Solar Impulse 2 dari bahan serat karbon ini memiliki lebar sayap 72 meter, lebih lebar dari Boeing 747, namun beratnya setara dengan berat sebuah mobil. Tak kurang dari 17.000 panel surya yang ditanamkan di sayapnya menyerap sambil menyimpan tenaga matahari, memungkinkan pesawat untuk tetap terbang di malam hari.

"Solar Impulse ingin membangkitkan antusiasme masyarakat akan teknologi yang akan mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menciptakan citra positif bagi sumber energi yang dapat diperbarui," demikian pernyataan dalam laman resmi penerbangan ini, www.solarimpulse.com. Peta penerbangan dan siaran audio dari kokpit dapat disimak langsung dalam situs tersebut.

Butuh 12 Tahun

Dibutuhkan waktu 12 tahun untuk membangun Si2, yang dirancang dua ilmuwan Swiss, yakni Bertrand Piccard dan Andre Borschberg.

Menurut rencana, tahun depan pesawat Sun-powered Solar Impulse  HB-SIB 2 akan melakukan penerbangan keliling dunia. (AFP PHOTO/FABRICE COFFRINI)

Borschberg, yang menjadi salah satu pilot Si2, adalah CEO Solar Impulse. Ia terlatih sebagai pilot pesawat tempur dan berpengalaman sebagai pilot pesawat profesional dan helikopter. Ia dan Piccard akan bergantian menerbangkan Solar Impulse.

Sementara, Piccard adalah seorang psikiatris, penjelajah dan penerbang yang mencatat sejarah sebagai orang pertama yang melakukan penerbangan keliling dunia nonstop dengan balon.

Selanjutnya: Kampanye Energi Alternatif Sekaligus Pemecahan Rekor Dunia...

3 dari 3 halaman

Kampanye Energi Alternatif Sekaligus Pemecahan Rekor Dunia

Kampanye Energi Alternatif Sekaligus Pemecahan Rekor Dunia

Kedua pilot dan ilmuwan ini mengatakan mereka tidak berniat merevolusi industri aviasi, tapi bermaksud menunjukkan bahwa sumber energi alternatif dan teknologi baru dapat mencapai apa yang dipandang mustahil.

"Keajaiban dapat dicapai dengan energi yang dapat diperbarui dengan tenaga matahari," ujar Bertrand Piccard, yang terbang keliling dunia nonstop dengan balon pada tahun 1999, kepada Reuters, Januari 2015 lalu.

"Kami ingin menunjukkan kami bisa terbang siang dan malam dengan pesawat tanpa setetes pun bahan bakar," ucap Piccard.

Pilot pesawat Solar Impulse 2 asal swiss Bertrand Piccard melambaikan tangan kepada wartawan di bandara Ahmedabad, India, Rabu (11/3/2015). Pesawat buatan Swiss tersebut mendarat setelah menempuh perjalanan selama 15 jam.  (Reuters/Amit Dave)

Sebagian dari perjalanan dengan Si2 ini mengharuskan pilot untuk berada di dalam kokpit mungil selama 5-6 hari berturut-turut. Karena pilot tidak akan dapat beranjak dari kursi selama durasi tersebut, kursi pilot dapat direbahkan saat pilot harus beristirahat, selain juga berfungsi sebagai toilet.

Pesawat ini singgah di Oman, India, Myanmar dan China. Setelah melintasi Samudera Pasifik lewat Hawaii, pesawat akan berhenti tiga kali di Amerika Serikat, mendarat di Phoenix, Arizona dan New York. Ada kemungkinan mendarat di satu lokasi lainnya, namaun tergantung dengan kondisi cuaca.

Setelah melintasi Samudra Atlantik, Si2 akan berhenti di Eropa Selatan ataupun Afrika Utara sebelum tiba kembali di Abu Dhabi di penghujung Juli atau awal Agustus 2015.

Upaya Pecahkan Rekor

BBC menulis, upaya tim pilot pesawat Solar Impulse dalam memecahkan rekor dunia ini mengingatkan prestasi penerbangan lainnya yang masih menggunakan pesawat berbahan bakar.

Pada tahun 1986, pesawat Voyager yang dipiloti Dick Rutan and Jeana Yeager menjadi pesawat terbang yang pertama kali keliling dunia tiada henti selama sembilan hari dan tanpa mengisi bahan bakar.

Rekor ini dipatahkan oleh pesawat jet Virgin Atlantic GlobalFlyer yang dipiloti Steve Fosset pada tahun 2005, dalam waktu kurang dari tiga hari. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.