Sukses

Selamatnya 'Rumah Titisan Dewi' di Nepal Jadi yang Terpopuler

Rumah seorang gadis berusia 9 tahun yang dipuja-puja sebagai dewi ini tetap tegak berdiri saat gempa dahsyat melanda Nepal.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika gempa bumi dahsyat melanda Nepal pekan lalu, rumah seorang gadis berusia 9 tahun yang dipuja-puja sebagai dewi ini tetap tegak berdiri. Keanehan ini menjadi betita yang paling banyak dibaca sepanjang Minggu kemarin.

Berita lainnya yang juga populer di mata pembaca adalah tentang langkah Walikota Surabaya Tri Rismaharini membentuk tim khusus untuk mencari bukti adanya makam pemimpin Jerman saat Perang Dunia II, Adolf Hitler di Surabaya.

Top 5 News selengkapnya:

1. Kisah 'Rumah Titisan Dewi' Selamat dari Gempa Dahsyat Nepal

Ketika gempa bumi dahsyat melanda Nepal pekan lalu, tak hanya rumah yang porak-poranda. Bangunan bersejarah seperti kuil-kuil dan patung-patung utama di Lapangan Darbar di Kathmandu pun ambruk. Tapi anehnya, rumah seorang gadis berusia 9 tahun yang dipuja-puja sebagai dewi ini tetap tegak berdiri.

"Dia melindungi kita," kata Durga Shakya, penjaga rumah Kumari atau dewi Samita Bajracharya, yang seperti semua pemujanya berasal dari masyarakat adat Newar di lembah Kathmandu, dikutip dari VOA News, Minggu (3/5/2015).

"Lihat sekeliling, rumah Kumari tetap tegak. Hanya retak sedikit di salah satu sisi, tapi selain itu tidak ada apa-apa. Bahkan di dalamnya, tidak ada barang yang jatuh, semuanya baik-baik saja," ucap Durga.

Selengkapnya...

2. Walikota Risma Siapkan Tim Khusus Pencari Bukti Makam Hitler

Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan membentuk Tim Khusus untuk mencari kebenaran terkait keberadaan makam Adolf Hitler di TPU Ngagel, Surabaya. Di TPU tersebut, terdapat makam dokter asal Jerman bernama Poch yang diduga sebagai Hitler yang mengubah identitasnya.

Hal tersebut disampaikan Walikota yang akrab disapa Risma itu pada acara peresmian Museum Surabaya di Gedung Siola, Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (3/5/2015).

"Akan ada tim khusus. Jika memang (makam Hitler) terbukti benar, maka akan menjadi aset berharga bagi Surabaya," ujar Risma.

Selengkapnya...

3. Pesta Pernikahan Putra Sulung Jokowi Digelar Sederhana 11 Juni

Pesta pernikahan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan Putri Solo Selvi Ananda bakal digelar secara sederhana. Pernikahan tersebut akan dihelat di Gedung Graha Solo, Jawa Tengah pada 11 Juni 2015.

"Saya dipanggil Bapak Jokowi di kediamannya, Sumber Solo, pada Sabtu malam (2 Mei 2015), membicarakan soal rencana pernikahan putra sulungnya, Gibran-Selvi," kata FX Hadi Rudyatmo saat Solo Car Free Day bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo, Jateng, Minggu (3/5/2015).

Rudiatmo mengaku diminta masukan oleh Jokowi untuk rencana pesta pernikahan Gibran-Selvi nanti. Termasuk soal undangan masyarakat biasa dan VIP.

Selengkapnya...

4. London 'Disulap' Jadi Pink Saat Putri Pangeran William-Kate Lahir

Kelahiran putri pertama sekaligus anak kedua pasangan royal kerajaan Inggris Pangeran William dan Kate Middleton begitu dinanti. Saat lahir pada 2 Mei 2015 waktu setempat, orang-orang pun menyambutnya gembira.

Di Inggris, beberapa landmark terkenal yang menjadi ikon negara itu bahkan disulap berwarna pink untuk merayakan kelahiran keturunan kedua pasangan William-Kate. Semburat cahaya berwarna merah muda pun terlihat menerangi Tower Bridge dan Menara BT London yang diserta tulisan 'It's a girl!' berwarna senada.

Kemeriahan dengan warna ciri khas anak perempuan itu baru terjadi lagi, setelah kelahiran dari garis langsung kerajaan Inggris, Princess Anne pada 1950. Pemandangan serba pink di London terjadi setelah pengumuman kelahiran anak kedua Pangeran William-Kate oleh Westminster Council.

"Selamat kepada Duke dan Duchess of Cambridge, landmark di Westminster akan berubah merah muda malam ini untuk merayakan kelahiran #RoyalBaby," tulis Westminster Council seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (3/5/2015).

Selengkapnya...

5. Kisah 40 Jam Novel Baswedan

Malam itu pesawat jenis Skytruck seri M28 mendarat di landasan Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Pesawat milik Polri itu mengangkut 'penumpang istimewa', yakni penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Kedatangan Novel yang mengenakan kaos oblong warna putih tanpa diborgol bersama 4 penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri disambut Kapolda Bengkulu Brigadir Jenderal Pol M Ghufron beserta jajarannya melalui VIP room Bandara Fatmawati Soekarno pada Jumat malam 1 Mei 2015. Saat itu jam tepat menunjukkan pukul 19.30 WIB.

Tak lama kemudian hujan deras disertai guntur melanda bandara tersebut. Hingga pukul 21.00 WIB, para penyidik dan Novel Baswedan yang dijadikan tersangka kasus penganiayaan tertahan di ruang utama VIP. Padahal Novel hendak menjalani rekonstruksi kasus dugaan penganiayaan yang menjeratnya.

Selengkapnya...

(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.