Sukses

Cerita Mistis di Rumah Duka Terpidana Mati Paling Populer

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya di Rumah Duka Rumah Sakit Carolus menceritakan, cerita-cerita mistis tersebut memang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Duka Rumah Sakit Carolus di Salemba, Jakarta Pusat mendadak ramai pada Rabu 29 April 2015. Keramaian terbut lantaran jasad terpidana mati asal Brasil Rodrigo Gularte yang telah dieksekusi disemayamkan di rumah sakit itu. Namun, rumah duka di RS itu banyak menyimpan cerita misteri. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Kamis kemarin.

Selain itu, berita seputar eksekusi mati lainnya juga populer. Misalnya cerita tentang perjalanan terpidana mati asal Filipina Mary Jane sebelum dijatuhi vonis mati di Indonesia. Demikian pula lobi-lobi di belakang penundaan eksekusi Mary Jane.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Cerita Mistis di Rumah Duka Terpidana Mati Rodrigo Gularte

Terlepas dari penyemayaman terpidana mati kasus narkoba tersebut, rumah duka yang berada di kompleks Rumah Sakit Carolus, juga menyimpan cerita-cerita mistis.

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya di Rumah Duka Rumah Sakit Carolus menceritakan, cerita-cerita mistis tersebut memang ada. Apa saja?

"Kalau yang di rumah duka, seringnya kejadian peti kosong suka gerak goyang-goyang sendiri.‎ Itu kadang kejadian kalau ada yang mau masuk (disemayamkan)," kata sumber tersebut saat berbincang dengan Liputan6.com, Rumah Sakit Carolus, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Selengkapnya...

2. Nestapa Mary Jane Berawal dari Negeri Jiran Malaysia 2010

Dini hari itu, Rabu 29 April 2015, Mary Jane Veloso bersiap menghadapi regu tembak. Ia tak punya pilihan. Peti mati berlapis kain satin putin sudah dibuka, 3 peluru dimasukkan secara acak ke 12 senapan yang akan diarahkan ke tubuhnya.

Sejumlah keluarganya menunggu di sebuah tenda yang telah disiapkan di Pulau Nusakambangan. Lainnya berada dalam bus menuju Jakarta, bersiap menyambut jasadnya.

Sementara, 2 anak lelaki Mary Jane tertidur di sebuah mobil van yang terparkir di jalan menuju dermaga penyeberangan ke Nusakambangan. Sesaat selepas tengah malam, seorang jurnalis berkata pada bocah-bocah itu: ibu mereka lolos dari regu tembak.

"Mamaku hidup! Mamaku hidup!," teriak mereka kegirangan dini hari itu, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (30/4/2015).

Selengkapnya...

3. 30-4-1945: Jasad Hitler Dibakar dan Menyisakan Misteri 'Abadi'

Tak ada pembicaraan menyenangkan sepanjang makan siang hari itu. Adolf Hitler yang memulainya.

"Aku tak akan jatuh ke tangan musuh, hidup atau mati," kata dia kepada para bawahannya. "Aku memerintahkan agar jasadku dibakar, agar tak ada yang bisa menemukannya."

Perbincangan makin ngeri. Kali itu topik berganti: tentang bagaimana cara terbaik untuk mati. "Cara terbaik adalah menembak diri sendiri, tepat di mulut. Tengkorakmu akan hancur, kau tak akan menyadari apapun. Kematian akan datang dengan cepat," kata Hitler.  

Namun, Eva Braun, perempuan yang baru dinikahinya selama beberapa jam, tak sepakat. "Aku ingin jasadku terlihat cantik... Aku pilih menelan racun," kata Nyonya Hitler, menunjukkan kotak berisi pil sianida yang selalu ia bawa di saku baju.

Selengkapnya...

4. Australia Punya Utang Rp 30 Miliar ke Pemprov DKI

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, Pemerintah Australia memiliki utang sebesar Rp 30 miliar kepada Pemprov DKI.

Heru mengatakan, utang itu merupakan denda Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan/Tanah (SP3L), akibat pembebasan lahan untuk pembangunan gedung baru Kedutaan Besar Australia, yang terletak di Jalan Rasuna Said, bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Jadi gini, kan Australia memiliki kantor kedutaan dan mau memperluas bangunan itu harus pakai SP3L. Kalau nggak pakai SP3L kena denda," kata Heru saat dihubungi, Rabu (29/4/2015) malam.

Selengkapnya...

5. Lobi di Balik Penundaan Eksekusi Mary Jane

Sorak sorai keluarga Mary Jane mendengar pengumuman dari Kejaksaan Agung. Masyarakat di Fipilina pun saling berpelukan meluapkan kegembiraan. Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana kasus narkoba asal negara tersebut lolos dari hukuman mati tahap II.

Namun tidak bagi 8 terpidana mati kasus narkoba lainnya. Mereka dieksekusi mati sesuai jadwal yang ada. Peluru dari regu tembak menembus dada mereka di lapangan Limus, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 29 April 2015 dini hari.

Kejaksaan Agung menyatakan, Mary Jane tidak termasuk dalam daftar terpidana mati yang telah dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Eksekusi mati warga negara Filipina yang dijadwalkan bersama 8 terpidana lainnya itu ditunda.

Selengkapnya...

(Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.