Sukses

1-5-2011: Osama Bin Laden Tamat

Osama berlindung di balik sang istri, Amal -- yang diduga menjadi tameng hidupnya. "Detik itu juga, aku menembaknya, 2 kali di dahi. Dor!

Liputan6.com, Abbottabad - Sejarah mencatat, Osama Bin Laden tewas dalam penyerbuan tentara elit Amerika Serikat, US Navy SEAL di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, Minggu 1 Mei 2011 -- 10 tahun setelah tragedi teror di menera kembar World Trade Center 2001.

"Malam ini saya ingin melaporkan pada segenap rakyat Amerika dan seluruh dunia bahwa  Amerika Serikat telah melakukan sebuah operasi yang telah menewaskan Osama bin Laden, pemimpin al Qaeda dan seorang teroris yang bertanggungjawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita, dan anak-anak," kata Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya kala itu.

Tak ada nisan yang menandai kuburnya. Jasad Osama dimandikan, dibungkus kafan putih, ditempatkan di sebuah papan, lalu dilarung ke laut dari dek kapal USS Carl Vinson di Laut Arab.

Detik-detik tewasnya Osama disampaikan mantan anggota pasukan elite Navy SEAL  Matt Bissonnette, yang menggunakan nama samaran 'Mark Owen' dalam wawancara dengan media.

Ia mengatakan, awalnya ada seorang anggota perempuan CIA yang memberitahukan, "Osama 100 persen berada di lantai 3 rumah persembunyiannya".

Saat berhadapan dengan targetnya, si penembak mengaku kaget dengan penampakannya. Bin Laden terlihat lebih tinggi dari yang disangka -- paling tinggi di antara pengikutnya, berbadan kurus, janggut pendek, dan kepala pelontos.

Osama berlindung di balik sang istri, Amal -- yang diduga menjadi tameng hidupnya. Penembak dan timnya bisa melihat jelas apa yang terjadi melalui kacamata malam (night vision), namun Osama hanya bisa mengandalkan pendengarannya.

"Ia berjalan ke depan. Aku tak tahu apakah istrinya itu memakai rompi peledak. Osama juga bisa saja meraih senjata di dekatnya, dari manapun di kamar itu. Dia adalah ancaman. Jadi aku harus menembak kepalanya sehingga mereka tak punya kesempatan untuk meledakkan diri," kata dia, seperti dimuat Daily Mail.

"Detik itu juga, aku menembaknya, 2 kali di dahi. Dor! Dor! Tembakan kedua melumpuhkannya, ia lalu jatuh ke lantai, di depan tempat tidurnya. Lalu, aku menembaknya lagi, Dor! Di tempat yang sama."

Bissonnette mengaku menggunakan senjata EOTech red-dot holo sight. "Osama tewas. Ia sama sekali tak bergerak. Lidahnya terjulur ke luar."

Bissonnette mengaku menyaksikan dengan mata kepala sendiri, saat Osama menghembuskan nafas terakhir. "Aku masih ingat, ia menghela nafas terakhirnya. Saat itu aku berpikir, apakah ini hal terbaik yang aku lakukan, atau sebaliknya, yang terburuk."

Osama tewas mengenaskan dengan dahi pecah membentuk huruf "V", organ dalam kepalanya merembes keluar. "Sesuatu yang orang AS tak ingin mengetahuinya."
 
Pengakuan lain muncul dari Robert O'Neill, yang juga mengaku sebagai eksekutor Osama.

O'Neill mengatakan kepada Washington Post dalam sebuah wawancara bahwa dialah yang melepaskan tembakan fatal itu. Kata dia, dalam peristiwa itu dia dan satu orang rekannya naik ke lantai 3 di sebuah bangunan dan melihat Bin Laden mengintip dari salah satu ruangan.

Menurut O'Neill, rekannya melepaskan tembakan tetapi tidak kena. O'Neill kemudian masuk ke ruangan itu dan membunuh pemimpin Al-Qaeda itu dengan tembakan di kepala.

Di belahan bumi lain pada tanggal yang sama tahun 1963, pria bernama James Whittaker menorehkan prestasi menjadi orang Amerika pertama yang menaklukkan Gunung Everest. Sesampainya di puncak bersama rombongan, ia pun menancapkan bendera dari tanah kelahirannya itu.

Sementara pada 1 Mei 1931, Presiden ke-31 AS Herbert Hoover meresmikan Empire State Building. Sebuah bangunan pencakar langit berlantai 102 yang terletak di Midtown Manhattan, New York City. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini