Sukses

Buruh Gelar Aksi Damai Desak Pemerintah Bebaskan Mary Jane

Desakan pembatalan eksekusi mati terhadap terpidana asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso terus bergulir.

Liputan6.com, Jakarta - Desakan pembatalan eksekusi mati terhadap terpidana asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso terus bergulir. Tidak hanya untuk Mary Jane, berbagai kalangan juga menyuarakan pembatalan eksekusi untuk terpidana mati yang lain.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (26/04/2015), kali ini giliran berbagai komunitas buruh menggelar aksi damai di Arena Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia mendesak pemerintah membebaskan Mary Jane dari Hukuman Mati. Mereka menilai Mary Jane hanyalah korban.

Penolakan hukuman mati terhadap terpidana mati asal Perancis Serge Atlaoui juga disuarakan sejumlah Warga Perancis dengan berunjuk rasa di Ibukota Paris.

Selain berupaya mencegah hukuman mati, Pemerintah Prancis memberi isyarat hubungan kedua negara akan terimbas, dimulai dengan penarikan duta besar di Jakarta bila hukuman mati tetap berjalan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop di sela kunjungannya ke Markas Nato di Brussel, Belgia, kembali mengajukan permohonan pengampunan dan pembatalan hukuman mati terhadap dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Dipindahkannya Mary Jane ke Nusakambangan merupakan pertanda eksekusi mati terhadap 10 terpidana mati jilid II semakin kuat. Karena tak ada lapas untuk wanita di sana. (Nda/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.