Sukses

Gempa 7,9 SR Nepal Picu Gunung Everest Longsor, 8 Tewas Tertimbun

"Gempa besar terjadi di Gunung Everest. Base camp rusak parah. Tim kami terjebak di camp 1. Berdoalah untuk semua orang."

Liputan6.com, Kathmandu - Guncangan gempa Nepal yang berkekuatan 7,9 skala Richter (SR) diduga kuat memicu Gunung Everest longsor. Lapisan salju dan bongkahan es yang melapisi bagian puncak Mount Everest itu dilaporkan meluncur deras ke arah bawah. Menimbun segala sesuatu di bagian dasarnya.

"Sedikitnya 30 orang yang berada di gunung itu terluka, 8 orang tewas tertimbun di Everest Base Camp," ungkap pihak berwenang.

Ang Tshering dari Nepal Mountaineering Association mengatakan, longsoran salju terjadi antara Khumbu Icefall, tempat sebagian besar pendaki mendirikan tenda di Everest Base Camp.

Kementerian Dalam Negeri Nepal membenarkan 30 orang telah terluka di gunung. Namun belum mengetahui bagaimana kondisi para korban cedera saat ini, karena komunikasi ke lokasi longsoran terbatas.

"Jumlah korban bisa bertambah, mungkin termasuk turis asing serta sherpa," kata pejabat pariwisata Nepal Gyanendra Shrestha seperti dikutip dari ITV, Sabtu (25/4/2015)

Sebelumnya, seorang pendaki Rumania mengabarkan melalui Twitter, bahwa ia selamat dari longsoran besar di Gunung Everest. Daniel Mazur yang berada di sana juga membenarkan musibah tersebut.

"Gempa besar terjadi di Gunung Everest. Base camp rusak parah. Tim kami terjebak di camp 1. Berdoalah untuk semua orang," tulis Mazur di akun @danielmazur.

Gempa berkekuatan 7.9 SR mengguncang dekat ibukota Nepal, Kathmandu pada Sabtu siang. Menurut Badan Survei Geologi AS (USGS), guncangan itu diperkirakan merusak banyak area di kawasan pegunungan di negara Asia Tengah tersebut.

"Gempa tercatat 7,9 SR dan terjadi di daerah antara ibukota Kathmandu dan Kota Pokhara," kata USGS seperti dikutip dari NBC News.

Sejauh ini, pejabat pemerintah setempat menyatakan korban jiwa akibat gempa Nepal tersebut mencapai 618 orang. (Tnt/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.