Sukses

Perlengkapan Teratak Masuk Nusakambangan, Buat Apa?

10 Terpidana mati kasus narkoba akan segera dieksekusi mati. Mereka telah berada di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Cilacap - 2 Kendaraan pembawa perlengkapan teratak masuk ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Truk dan mobil bak terbuka itu menuju ke Nusakambangan sekitar pukul 08.15 WIB dari Dermaga Wijayapura, Cilacap, Sabtu (25/4/2015).

Kendaraan tersebut sempat berhenti cukup lama di depan gerbang Dermaga Wijayapura guna menunggu izin menyeberang dari petugas Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Satgas Kamtib) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jateng.

Selama menunggu di tempat itu, salah seorang awak truk tampak merapikan perlengkapan teratak yang diangkut seperti kursi plastik dan tiang besi.

Awak truk lainnya mengatakan, peralatan teratak itu dipesan seorang anggota Kepolisian Resor Cilacap. "Akan dipasang di depan lapangan sampai 29 April 2015," kata dia sambil berjalan menuju truk.

Pegawai salah satu lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan menyangkal, perlengkapan teratak itu akan digunakan untuk pelaksanaan eksekusi mati.

"Itu mau digunakan untuk upacara Hari Bakti Pemasyarakatan ke-49 di Dermaga Sodong, Nusakambangan, pada Senin (27 April 2015)," kata dia.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber di Nusakambangan, perlengkapan teratak tersebut akan dipasang di sekitar Lapangan Tembak Tunggal Panaluan yang berlokasi di dekat Pos Polisi Nusakambangan dan sekitar Lapas Besi, sehingga diduga akan digunakan sebagai tempat tunggu bagi para pejabat kejaksaan dan kepolisian saat pelaksanaan eksekusi mati.

10 Terpidana Mati

Kejagung merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi secara serentak di Pulau Nusakambangan.

Mereka adalah Andrew Chan warga negara Australia, Myuran Sukumaran warga Australia, Raheem Agbaje Salami warga Nigeria, Zainal Abidin warga Indonesia, Serge Areski Atlaoui warga Prancis, Rodrigo Gularte warga Brasil, Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa warga Nigeria, Martin Anderson alias Belo warga Ghana, Okwudili Oyatanze warga Nigeria, dan Mary Jane Fiesta Veloso warga Filipina.

Mereka kini telah berada di Nusakambangan meskipun tersebar di sejumlah lapas. Mary Jane Fiesta Veloso merupakan terpidana mati terakhir yang masuk Nusakambangan setelah dipindahkan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta, pada Jumat 24 April 2015 pagi.

Saat ini, Mary Jane yang merupakan satu-satunya terpindana mati perempuan telah berada di Lapas Besi, Nusakambangan, bersama 3 terpidana mati lainnya, yakni Andrew Chan, Myuran Sukumaran, dan Raheem Agbaje Salami.

6 Terpidana mati lainnya, yakni Zainal Abidin, Serge Areski Atlaoui, Rodrigo Gularte, dan Okwudili Oyatanze di Lapas Pasir Putih. Serta Martin Anderson dan Silvester Obiekwe Nwaolise di Lapas Batu, Nusakambangan.

Jaksa Agung HM Prasetyo mengatakan, eksekusi terhadap terpidana mati kasus narkoba akan dilaksanakan setelah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA). "Yang pasti akan kita laksanakan," kata Prasetyo. (Ant/Mvi/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.