Sukses

Obama: Maaf, Drone AS Bunuh 2 Sandera Al Qaeda...

Amerika Serikat melakukan operasi kontra-terorisme di daerah perbatasan Pakistan dan Afghanistan terhadap militan Al Qaeda pada Januari.

Liputan6.com, New York - Amerika Serikat melakukan operasi kontra-terorisme di daerah perbatasan Pakistan dan Afghanistan terhadap militan Al Qaeda mulai bulan Januari lalu. Salah satu petinggi kelompok tersebut dilaporkan tewas. Namun belakangan diketahui bahwa 2 sandera grup milisi itu turut tewas dalam langkah memberangus teroris itu.  

Dilansir dari VOA News, Jumat (25/4/2015), kedua sandera yang tak sengaja terbunuh dalam operasi militer itu adalah warga negara Amerika dan Italia.

Mengetahui hal tersebut, Presiden AS Barack Obama pun menyesalinya. Ia lalu menyampaikan permintaan maafnya terhadap keluarga kedua sandera.

"Saya sangat menyesali apa yang terjadi. Atas nama pemerintah Amerika Serikat, saya menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga para korban," ucap Obama di Gedung Putih.

Pada kesempatan permintaan maaf itu, Obama menyebut Weinstein d an Lo Porto sebagai "dua orang humanitarian yang datang dari dua negara berbeda tapi disatukan oleh semangat untuk memberi bantuan."

Ia mengatakan Weinstein, yang berdomisili di dekat Washington, D.C. mengabdikan hidupnya sebagai anggota Peace Corps dan kontraktor bagi USAID (Lembaga Bantuan Internasional AS), dalam program-program pemberantasan kemiskinan.

"Mereka tidak menjadi target serangan, dan kami tidak memiliki informasi yang mengindikasikan keberadaan mereka di lokasi-lokasi sasaran," ucap Obama.

Menurut informasi dari Gedung Putih, operasi yang menewaskan seorang dokter Amerika Warren Weinstein dan pekerja bantuan Italia Giovanni Lo Porto juga mengakibatkan tewasnya pemimpin Al Qaeda dari Amerika, Ahmed Farouq.

"Seorang anggota Al-Qaeda dari Amerika lainnya, Adam Gadahn juga tewas dalam operasi militer AS terpisah," tambah pihak Gedung Putih.

Sumber-sumber dari pemerintah Amerika Serikat mengatakan operasi tersebut melibatkan pesawat tak berawak atau drone.

"Amerika Serikat sebelumnya meyakini sudah tidak ada warga sipil di kompleks Al-Qaeda yang menjadi target. Operasi itu diduga menewaskan anggota-anggota Al-Qaida yang berbahaya," kata Obama.
 
Weinsten Terlihat di Video

Sandera Weinstein yang bekerja untuk sebuah perusahaan konsultan AS diculik di Lahore, Pakistan, pada tahun 2011. Sebelumnya Al Qaeda pernah meminta pertukaran sandera antara pria 73 tahun itu, dengan anggota milisi itu yang ditahan oleh Amerika.

Weinsten juga sempat terlihat dalam beberapa video yang dirilis pihak Al Qaeda pada Mei 2012 dan Desember 2013. Dalam rekaman tersebut, ia meminta Presiden Obama untuk membebaskan dirinya yang sakit jantung dan asma.

Sementara Lo Porto dilaporkan menghilang di Pakistan sejak Januari 2012. Media Italia memberitakan pria yang berasal dari Palermo, Sisilia, diculik tiga hari setelah tiba di Pakistan 19 Januari 2012. Ia ke sana untuk bekerja pada sebuah organisasi Jerman, yang membangun rumah-rumah bagi para korban banjir tahun 2010.

Seorang pria diculik bersama Lo Porto, namun kemudian dibebaskan bulan Oktober 2014 oleh pasukan khusus Jerman. 

"Sebagai seorang suami dan ayah, saya tidak dapat membayangkan duka yang dirasakan keluarga Weinstein dan Lo Porto saat ini... Saya tahu bahwa tidak ada yang dapat saya katakan atau lakukan untuk mengobati rasa sakit hati ini," ucap Obama.

Istri Weinstein, Emily, mengatakan keluarganya sangat terpukul dan masih tidak memahami seluruh fakta terkait kematian suaminya.

"Kami tadinya sangat berharap bahwa pemerintah AS dan Pakistan memiliki kekuasaan untuk melakukan segala upaya dan membebaskan suamiku. Tidak ada kata-kata yang dapat menyiratkan rasa kekecewaan dan rasa patah hati kami," tulis Emily dalam sebuah pernyataan. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.