Sukses

2.412 Personel TNI Amankan Peringatan KAA di Bandung

Selain personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), pengamanan juga diperkuat dari TNI dan Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2.412 personel TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP mengamankan pelaksanaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/4/2015).

Panglima TNI Jenderal Moeldoko, menginstruksikan kepada seluruh unsur pimpinan dan segenap prajurit TNI-Polri, untuk tidak ragu-ragu dalam mengatasi permasalahan dan perkembangan situasi di lapangan khususnya pada saat pelaksaan acara peringatan Konferensi Asia-Afrika.

"Dalam melaksanakan tugas, setiap prajurit harus selalu memegang teguh prinsip netral, tegas dan profesional, artinya menggunakan prosedur tetap dan etika dalam melaksanakan tindakan pengamanan, dengan selalu mengendalikan diri, menjaga emosi dengan baik dan tidak mudah terprovokasi," kata Moeldoko dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Sejak kemarin, para personel TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgaspam VVIP telah berjaga setiap sudut kota Bandung. Termasuk paritispasi seluruh lapisan masyarakat yang bekerjasama dengan petugas keamanan.

Selain personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), pengamanan juga diperkuat dari TNI dan Polri serta didukung oleh Satgaspam Wilayah 2 yang melaksanakan pengamanan di lapis luar, dan Satgaspam Khusus yang melaksanakan kegiatan pengamanan tidak langsung ditempat yang digunakan oleh VVIP.

Dalam pelaksanaan Napak Tilas yang dimulai sekitar pukul 09.20 WIB pagi tadi, Presiden Joko Widodo bersama Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Delegasi Negara anggota KAA, mulai berjalan kaki dari Hotel Savoy Homann menuju ke Gedung Merdeka melalui Jalan Asia-Afrika.

Hal ini sengaja dilakukan untuk mengenang terselenggaranya KAA pertama tahun 1955 silam di Gedung Merdeka. Selanjutnya, beberapa Kepala Negara melaksanakan Sholat Jum’at di Masjid Raya Kota Bandung. Proses Napak Tilas sendiri diikuti oleh 13 Presiden atau Perdana Menteri. (Han/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.