Sukses

Konferensi Parlemen Asia-Afrika Bahas Pengentasan Kemiskinan

Konferensi Parlemen Asia-Afrika digelar di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kamis (23/4/2015).

Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Parlemen Asia-Afrika digelar di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kamis (23/4/2015). Ketua DPR RI Setya Novanto menyatakan, agenda yang dibahas dalam Konferensi Parlemen Asia-Afrika akan menitikberatkan pada ekonomi, kesehatan, dan pertanian.

"Ini sangat penting selain membicarakan parlemen penghapusan kemiskinan, kesehatan dan pangan kerjasama bilateral mencakup bidang ekonomi dan pertanian," kata Setya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

DPR, jelas dia, telah siap menerima seluruh perwakilan pimpinan parlemen anggota negara anggota KAA tersebut. Selain itu, ada juga beberapa tamu undangan kenegaraan, para duta besar negara-negara sahabat yang ikut memeriahkan gelaran tersebut.

"Dari 36 negara ada beberapa perwakilan dihadiri ketua parlemen seluruh duta besar dan para diplomat," terang dia.

Politisi Partai Golkar itu mengungkapkan, hasil dari rangkaian pertemuan tingkat tinggi negara-negara di wilayah bagian selatan dunia itu untuk kemudian ditransformasikan ke tiap komisi-komisi di DPR. Hal itu diharapkan memberikan dampak signifikan bagi bangsa Indonesia termasuk untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.   

"Ini tentu standar pangan akan jadi masukan komisi-komisi dari negara-negara yang hadir merupakan selatan-selatan untuk mendukung kepentingan yang lebih besar," tutur Setya.

Dia pun mengapresiasi kehadiran Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai key note speaker. Selain itu diharapkan dengan adanya pertemuan atarparlemen Asia-Afrika ini dapat mengubah wajah negara anggota KAA menjadi lebih modern, dengan kebijakan-kebijakan yang dapat mengakomodir seluruh kepentingan dan kebutuhan negara-negara tersebut.

"Dengan pembicara utama SBY ini sesi yang menarik, diharapakan ada deklarasi parlemen New Parlemen Asia-Afrika, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan untuk Parlemen Asia-Afrika," tandas Setya Novanto. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.