Sukses

22-4-1983: Skandal Memalukan 'Buku Harian Hitler'

Majalah Stern mengumumkan telah mendapatkan buku harian Adolf Hitler. Dua minggu kemudian, fakta terkuak.

Liputan6.com, Jakarta - Ini bunyi goresan pena dalam buku harian yang menggemparkan dunia: "Sesuai keinginan Eva, aku menjalani pemeriksaan dokter. Karena pil baru itu, aku kerap buang angin. Dan, kata Eva, nafasku bau."

Dalam halaman lain si empunya menulis, "Aku harus bicara serius pada Eva. Ia pikir, seorang pemimpin Jerman bisa menghabiskan waktu seenaknya untuk hal-hal pribadi." Lalu, catatan harian bertarikh Juni 1935 menyebut, "Eva kini punya 2 anjing. Ia tak lagi merasa bosan."

Buku itu berisi curahan hati seorang pria tentang kehidupan pribadi bersama kekasihnya, Eva. Ada juga isi yang sensitif, bahwa ia mengaku tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada kaum Yahudi di Jerman di masa kekuasaan Nazi.

Pada 22 April 1983, majalah Jerman, Stern mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan buku harian Adolf Hitler, salah satu diktator paling kejam dalam sejarah.

"Buku Harian Hitler Ditemukan," demikian ditulis dalam sampul muka majalah itu. Dunia pun gempar.

 

Buku harian palsu Hitler

Konon, pada April 1945, sebuah pesawat yang membawa harta benda milik Hitler celaka dekat Dresden. Buku-buku harian itu termasuk di antaranya. Wartawan Stern, Gerd Heidemann mengaku mendapatkannya dari seorang 'sumber' Nazi.

Tiga hari kemudian, sebuah konferensi pers digelar. Stern mengklaim, buku tersebut akan memaksa para sejarawan menulis ulang biografi Hitler dan sejarah Reich Ketiga (Third Reich).

Gerd Heidemann, mendapatkan 62 volume buku itu dengan harga 9,3 juta mark atau US$ 6,1 juta dari pedagang barang antik sekaligus pelukis, Konrad Kujau.

Para editor majalah itu kemudian berjanji akan menyerahkannya ke Badan Arsip Jerman Barat. Untuk 'diwariskan pada generasi mendatang'. 

 

Buku harian palsu Hitler (Spiegel)

Namun, kebanggaan itu hanya bertahan 2 pekan. Buku harian itu bukan ditulis oleh Hitler, melainkan Kujau.

Akibatnya sungguh memalukan. Butuh waktu bertahun-tahun bagi Stern untuk memulihkan nama baiknya. Heidemann sempat dibui dalam kasus penggelapan, sementara Kujua dipenjara dalam kasus penipuan.

Reputasi sejarawan Inggris, Hugh Trevor-Roper atau Lord Dacre -- yang menyebut buku itu asli, sementara ahli lain menyangsikannya -- runtuh seketika.

Hingga saat ini, buku harian Hitler masih menjadi skandal terbesar -- kalau tak bisa disebut level dunia -- setidaknya dalam dunia jurnalisme Jerman setelah 1945.

Pada tahun 2013, setelah 30 tahun berlalu, Badan Arsip Federal Jerman berniat menempatkan buku harian Hitler palsu dalam koleksinya. Bukan sebagai sejarah Nazi, tapi sebagai pengingat soal kabar bohong dari Stern.

"Buku harian Hitler palsu adalah dokumen dari masa lalu," kata Michael Hollmann, Kepala Badan Arsip, seperti dikutip dari New York Times.

Sementara, Dominik Wichmann, Pemimpin Redaksi Stern kala itu mengatakan, pihaknya punya alasan kuat untuk menyerahkannya pada badan arsip.

"Buku harian palsu itu adalah bagian dari sejarah Stern," kata dia. "Kami tak ingin menampik fakta itu, melainkan menghadapinya dengan cara yang tepat dan faktual."

Sementara, 22 April 1970 adalah kali pertamanya Hari Bumi diperingati.

Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap satu-satunya tempat tinggal manusia di alam semesta. Yang kian menua dan rusak akibat ulah kita. (Ein/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini