Sukses

Menlu: Hubungan RI-Saudi Baik, Jangan Dirusak Kejadian di Yaman

Menlu Retno LP Marsudi mengatakan, semua tuntutan dari Pemerintah RI diterima Dubes Arab Saudi Mustafa Ibrahim Al Mubarak.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah RI mengecam keras ledakan di kantor KBRI di Sanaa, Yaman. Diduga pengeboman itu dilakukan pesawat tempur Arab Saudi.

Menyampaikan hal itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak di sela pertemuan Konferensi Asia-Afrika (KAA).

Retno dalam pertemuan tersebut meminta penjelasan Dubes Mustafa, terkait apa yang terjadi sebenarnya di Sanaa. Karena indsiden tersebut menyebabkan 3 korban luka dan kerusakan parah gedung KBRI Sanaa.

"Saya minta penjelasan apa yang dilakukan Pemerintah Saudi, terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi pada kedutaan besar kita di Yaman. 80% dari KBRI kita di Sanaa dalam kondisi rusak dan semua mobil yang ada di KBRI juga dalam kondisi rusak," kata Retno di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selasa (21/4/2015).

Retno berharap pengeboman kantor KBRI Sanaa tak terulang pada masa mendatang. Sebab, hubungan bilateral RI dan Arab Saudi terjalin sangat harmonis.

"Saya menggarisbawahi bahwa hubungan Indonesia dan Saudi Arabia sangat baik. Saya tidak mau hal-hal seperti ini mengganggu hubungan bilateral kedua negara," ujar dia.

Retno mengatakan, semua tuntutan dari Pemerintah RI diterima Dubes Mustafa. Diplomat itu pun memastikan akan menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah pusatnya di Riyadh.

Pengeboman yang mengenai KBRI di Sanaa, Yaman terjadi pada 20 April 2015 pukul 10.45 waktu setempat. Serangan tersebut mengakibatkan 2 staf diplomat dan seorang WNI terluka. Pengeboman ini juga merusak Gedung KBRI Sanaa dan seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.

Sementara KBRI di Sanaa menyatakan, saat ini terdapat 17 WNI yang terdiri dari staf KBRI Sanaa, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi.

Kemlu telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sanaa, untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan WNI yang berada di sana.

2 Staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan. Seluruh WNI lain sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sanaa, untuk segera berupaya menuju Hudaidah.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sebelumnya mengatakan, pengeboman kantor KBRI di Sanaa, Yaman bukan target utama. Atau akibat terkena imbas serangan markas militer. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini