Sukses

Kurangi Gesekan, Pertemuan Antar-Lembaga Negara Digelar Usai KAA

Ketua MPR Zulkifli Hasan secara tiba-tiba menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, siang tadi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan secara tiba-tiba menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta siang tadi. Zulkifli mengaku, pertemuannya itu di antaranya untuk mengingatkan kelanjutan silaturahmi antara lembaga-lembaga negara.

"Biasanya ada pertemuan konsultasi antara lembaga-lembaga negara, yang dulu kita laksanakan pada Januari di Istana. Lembaga-lembaga negara itu biasanya setiap dua bulan sekali," ujar Zulkifli di lokasi, Jakarta, Senin (20/4/2015).

"Urutannya biasanya setelah di Istana, kemudian di MPR, kemudian DPR, DPD, kemudian lembaga-lembaga lain," imbuh dia.

Dia berharap, digelarnya kembali pertemuan tersebut dapat memperbaiki komunikasi antar lembaga tinggi negara. Selain itu, pertemuan tersebut dirasa perlu untuk mengurangi gesekan di antara sesama lembaga.

"Nah dulu (pertemuan dilakukan) di Istana, berikutnya harusnya di MPR. Karena itu tadi saya sampaikan ke presiden, karena kan sekarang kadang-kadang ada gesekan atau salah persepsi antar lembaga negara. Sebelum ramai di teman-teman media, kita berharap bisa diselesaikan secara internal," ucap Zulkifli.

"Kan tidak bagus kalau ada perbedaan pendapat antar lembaga negara. Dulu KPK dengan Polri, sekarang terdengar lagi antar Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial (KY). Kan penting pertemuan antar lembaga itu," lanjut dia.

Usulan itu, kata Zulkifli, ditanggapi serius oleh Presiden Jokowi. Zulkifli mengatakan, Jokowi telah menyetujui rencana tersebut. Pertemuan tersebut kemungkinan akan digelar setelah pelaksanaan Konferensi Asia Afrika yang berakhir pada Jumat, 24 April 2015 mendatang.

"Saya siapkan ke Presiden tadi. Dan presiden setuju. Nanti pertemuan konsultasi atau silaturahmi itu diadakan di istana setelah pelaksanaan Konferensi Asia Afrika, apakah akhir bulan atau awal Mei nanti," pungkas Zulkifli. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.